JAKARTA, MENARA62.COM– Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan pemerintah menaruh perhatian khusus untuk penanganan orang dengan demensia (ODD). Karena saat ini ada sekitar empat persen lansia di Indonesia terkena demensia.
“Untuk itu, Kementerian Kesehatan saat ini tengah menyusun panduan penanganan lansia dan ODD serta menyiapkan tenaga kesehatan terlatih di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar setiap orang mendapatkan informasi mengenai penyakit Alzheimer,” papar Nila, Senin (2/10/2017).
Diakui Nila, pemerintah Indonesia fokus untuk menurunkan potensi jumlah penderita Alzheimer di Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran dan mempromosikan gaya hidup sehat. Dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) Demensia dan Lansia diharapkan tenaga kesehatan Indonesia mempunyai standar yang sama dalam menangani pasien demensia.
Sementara itu Direktur Regional Alzheimer Asia Pasifik DY Suharya mengatakan fokus Alzheimer Disease International adalah mengadvokasi hak asasi manusia untuk orang demensia beserta caregivers.
“Melalui pendekatan siklus hidup (life-cycle approach) maka orang dengan demensia dan caregivers dapat terlindungi hak-haknya seperti hak dalam mengelola keuangan dalam institusi keuangan,” katanya.
Alzheimer’s Disease International (ADI) sendiri memberikan kepercayaan dan penghormatan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah 20th Asia Pacific Regional Conference Alzheimer’s Disease International, pada 3-5 November 2017. ALZI dinilai aktif merayakan World Alzheimer’s Month yang jatuh setiap September dengan menggunakan pendekatan yang kreatif dan inovatif.
Berbagai kegiatan peningkatan kesadaran penyakit Alzheimer dan demensia yang dilakukan oleh Alzheimer’s Indonesia (ALZI) sejak 2013 lalu berhasil mendapatkan perhatian dunia. Misalnya kampanye #JanganMaklumDenganPikun yang mengedukasi masyarakat mengenai penyakit Alzheimer dan mengajak mereka aktif dalam melakukan deteksi dini untuk mencegah demensia.