28.2 C
Jakarta

Pemerintah Fasilitasi Kemudahan Impor Bahan Baku UKM

Baca Juga:

Boyolali, Menara62.com— Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyatakan dukungannya dan berjanji memberikan fasilitas sesuai kewenangannya untuk menyukseskan

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) pelaku UKM.

Hal itu disampaikan Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga saat mengunjungi sentra industri kecil menengah berbahan baku tembaga dan kuningan di Dusun Tumang Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/1).

“Contoh UKM produktif ini nanti kita fasilitasi bagaimana bahan-bahan baku yang datang dari luar (impor) ini bisa kita berikan insentif,” kata Puspayoga.

Ia juga menekankan pentingnya para pelaku UKM di Desa Cepogo yang selama ini melayani pasar ekspor untuk berkoperasi.

Pihaknya berjanji pula akan memperkuat kelembagaan koperasi yang sudah terbentuk di wilayah tersebut.

“Ada satu badan usaha yang mengelola di sini dalam bentuk koperasi kemudian mengkoordinasikan para perajin, mengumpulkan hasil kerajinan, kemudian mengekspor, kemudian mengurus dari segi pembiayaan, semua terkoordinasi,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan pihaknya siap mendukung upaya pengembangan UKM salah satunya melalui KITE.

KITE merupakan sebuah bentuk insentif fiskal yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Bea dan Cukai berupa pembebasan dan/atau pengembalian Bea Masuk (BM) dan/atau Cukai serta PPN dan PPnBM yang tidak dipungut atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor.

“Kita perlu memberikan dukungan dalam bentuk paket, seperti kebijakan ‘one stop service’ untuk IKM agar masing-masing pihak tidak jalan sendiri-sendiri. Dari hulu ke hilir,” katanya.

Kepala Desa Cepogo Mawardi pada kesempatan yang sama mengatakan selama ini industri kerajinan kuningan dan tembaga berkembang dengan baik di wilayahnya bahkan banyak menarik kunjungan wisatawan mancanegara.

“Biasanya turis asing ingin sekaligus lihat workshop dan show roomnya. Show room ada di sepanjang rumah-rumah di pinggir jalan,” katanya.

Saat ini ada sekitar 600 pengrajin di desa tersebut dengan 150 di antaranya merupakan anggota koperasi yang sebagian sudah mampu menembus pasar ekspor.

“Produk kerajinan diproduksi sesuai pesanan biasanya yang diminati seperti kap lampu untuk pasar Eropa dan Amerika. Kalau untuk nasional yang sedang tren kami banyak mengerjakan kubah masjid,” katanya.

Sementara itu salah satu pengrajin dan pemilik Daffi Art Gallery Cepogo Muhammad Mansur mengeluhkan masih banyak kendala dalam hal bahan baku.

“Karena bahan bakunya impor maka kami perlu dukungan kemudahan KITE itu,” katanya.

Kedatangan Menteri Puspayoga dan sejumlah pejabat terkait ke desa tersebut merupakan langkah persiapan menjelang peluncuran program KITE yang akan dilaksanakan di Desa Cepogo dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat ini.

KITE dibutuhkan oleh UKM yang berorientasi ekspor untuk mendukung kemudahan usahanya sehingga semakin berkembang di pasar ekspor.(Agus Yuliawan)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!