JAKARTA – Moratorium pengadaan tenaga guru yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini mengakibatkan Indonesia kekurangan tenaga guru. Setidaknya saat ini ada 736 ribu guru yang segera pensiun dan harus segera dicarikan penggantinya.
“Cukup besar jumlah kekurangan guru tersebut karena memang sudah lama tidak ada pengangkatan guru,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy, Rabu (25/4).
Jika setiap tahunnya diadakan pengangkatan 100 ribu guru, maka dibutuhkan waktu 7 tahun untuk menutupi kekurangan tenaga guru. Dimana 60 persen untuk menggantikan yang pensiun dan 40 persen untuk menambal kekurangan SDM guru.
Diakui Mendikbud, selama ini kekurangan tenaga guru banyak terbantu oleh kehadiran guru honorer. Guru honorer ini sebagian besar diangkat oleh kepala sekolah. Mereka digaji dengan uang BOS (bantuan operasional sekolah).
Rencana pengangkatan guru ini akan dilakukan mulai 2018. Kementerian PAN & RB sudah memberikan sinyal akan adanya pengangkatan tenaga guru.
Mendikbud mengingatkan bahwa guru adalah orang yang menentukan mati hidupnya pendidikan. Guru juga merupakan akar rumput pendidikan. Artinya jika guru jelek maka pendidikan akan jelek dan sebaliknya.
“Kita akan mulai menata pengadaan tenaga guru ini, mengingat banyak sekolah yang tidak ada gurunya terutama di daerah terpencil. Atau ada gurunya tetapi jumlahnya terbatas,” tutup Mendikbud.
