MATARAM, MENARA62.COM — Pemkot Mataram akan bangun rumah contoh tahan gempat. Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan membangun contoh rumah tahan gempa di Taman Selagalas. Penempatan rumah contoh di Taman Selagalas bertujuan agar masyarakat mudah melihatnya.
“Contoh rumah tahan gempa ini akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam waktu dekat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Mahmuddin di Mataram, Kamis (20/9/2018), seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, Taman Selagalas dipilih sebagai lokasi pembangunan rumah tahan gempa karena berada dekat dari empat lingkungan yang terdampak masif gempa bumi. Keempat daerah terdampak itu, menjadi sasaran program bantuan stimulan pembangunan rumah dari pemerintah.
Di samping itu, masyarakat umum termasuk warga luar kota yang hendak membangun rumah tahan gempa, juga bisa datang melihat spesifikasi rumah tahan gempa.
“Dengan demikian, siapapun bisa melihat contoh rumah tahan gempa dari dekat termasuk cara perakitan rangka rumah,” katanya.
Menurutnya, contoh rumah tahan gempa yang akan dibangun di Taman Selagalas sebanyak dua unit yakni dengan tipe 36 lantai satu, dan tipe 36 lantai dua atau ukuran 18×18 meter.
Pembangunan contoh rumah tahan gempa dengan dua tipe tersebut dimaksudkan agar masyarakat memiliki alternatif pembangunan rumah tahan gempa terutama bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas tetapi jumlah keluarga banyak.
Dikatakannya, selain akan membangun contoh rumah tahan gempa, pihaknya juga akan memberikan informasi dan edukasi tentang rumah tahan gempa tersebut. Hal itu akan disampaikan oleh 10 petugas yang telah mendapatkan pelatihan dari Kementerian PUPR.
“Selama berada di Mataram, tim Kementerian PUPR akan memberikan edukasi dan informasi tentang rumah tahan gempa di pusat informasi rumah tahan gempa yang akan dibagun,” katanya.
Kepala Pusat Balitbang Kebijakan dan Teknologi Kementerian PUPR Rizki Perangin-Agin sebelumnya mengatakan, pusat informasi rumah tahan gempa itu direncanakan dibangun pada lingkungan yang terdampak secara masif.
“Jadi kami meminta difasilitasi lahan dan pegawai pemerintah kota yang akan dilatih atau diedukasi tentang rumah tahan gempa agar dapat dilanjutkan ke masyarakat,” katanya.
Menurutnya, rumah tahan gempa tidak hanya dalam bentuk rumah indah sederhana aman (RISA), melainkan ada beberapa teknologi yang akan diperkenalkan selama kegiatan edukasi.
“Termasuk pembuatan rumah tahan gempa dengan menggunakan kayu, tetapi kayunya harus standar nasional Indonesia (SNI), untuk menjamin kualitasnya,” katanya.
Menurut dia, Balitbang Kementerian PUPR memiliki beberapa teknologi rumah tahan gempa, namun sifatnya masih uji coba sedangkan untuk teknologi RISA memang sudah teruji.