28.9 C
Jakarta

Pemuda Lintas Iman Ambil Bagian dalam ToT Eco Bhinneka Muhammadiyah – Nayiatul ‘Aisyiyah Regional Banyuwangi

Baca Juga:

 

BANYUWANGI, MENARA62.COM – Tokoh dan pemuda lintas iman, pegiat lingkungan, aktivis perempuan, serta pengiat budaya berkumpul dalam acara Training of Trainer yang dilaksanakan oleh tim Eco Bhinneka Muhammadiyah Regional Banyuwangi. Kegiatan tersebut bertempat di Mirah Hotel Banyuwangi pada tanggal 17-19 Februari 2023, diikuti oleh 25 peserta.

Sebagai pelopor gerakan kerukunan antarumat beragama dan pelestarian lingkungan, Training of Trainer dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk trainer dan fasilitator Eco Bhinneka yang dapat menjadi agen perubahan sehingga dapat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait nilai kerukunan dan kelestarian lingkungan. Terutama pada lingkungan dan komunitasnya masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah, ayunda Ariati Dina Puspitasari, M.Pd. Sebagai pengingat, dia mengatakan bahwa keadilan sosial bukan hanya dimaknai untuk manusia. Akan tetapi alam juga butuh keadilan. Turut hadir Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Dr. Mukhlis Lahuddin, M.Si., “Muhammadiyah mempercayakan kepada Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk menggarap Eco Bhinneka. Muhammadiyah sebagi gerakan, Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai pelaksana, mengundang tokoh agama dan pemuda lintas iman untuk diajak bersama-sama, berkarya nyata, banyak memberi manfaat kepada lingkungan,” ujarnya saat membuka acara.

Menjadi ketertarikan tersendiri, Herman Sjahtie, CBC., M.Pd., Wakil Ketua Eco Enzyme Kabupaten Banyuwangi menjadi pemateri tentang Pelestarian Lingkungan. Tampak peserta sangat antusias, ingin menggali lebih dalam beribu manfaat dan cara pembuatan Eco Enzyme. Beliau bersedia mendampingi pembuatan Eco Enzyme. “Eco Bhinneka adalah program yang luar biasa. Akan tetapi jika tidak dibarengi dengan praktik akan sia-sia,” ujarnya.

Pada hari ketiga, seluruh peserta dan fasilitator berkunjung ke Kampung Moderasi, tepatnya di TTID (Tempat Ibadah Tri Dharma) Hoo Tong Bio Banyuwangi yang merupakan pusat peribadatan umat Konghucu, Budha, dan Tao. Dalam pertemuan dengan komunitas kerukunan antarumat beragama tersebut, peserta disambut oleh Syamsul Huda, perwakilan dari Paguyuban Umat Lintas Agama (Pulma). Peserta diperbolehkan untuk memasuki area peribadatan dan menggali informasi. “Ke depannya akan dibuat usaha pengembangan UMKM dan penanganan isu sosial. Ada satgas tanggap sosial semisal ketika ada rumah roboh yang kemarin terdampak angin kencang, kita galang bantuan dari lintas agama. Ada kerusakan jembatan atau apapun itu kami galang dari lintas agama,” ujar Syamsul Huda.

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk diskusi kelompok, tanya jawab, maupun penugasan dalam bentuk rangkaian gambar sesuai dengan harapan dan materi yang telah dipaparkan oleh beberapa pemateri hebat. Salah satunya yaitu Pipit Aidul Fitriyana, Program Manager Maarif Institute.   Sebagai calon fasilitator, peserta memiliki ide-ide kreatif sebagai harapan untuk kelanjutan program Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul ‘Aisyiyah. Di antaranya “Zero Plastic Day” yang digagas oleh aktivis perempuan dari Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Fatayat NU, serta Eco Enzyme oleh Eka Wahyu Widaya, tokoh agama Budha.

Surya Rahman Muhammad, Program Manager Eco Bhinneka Muhammadiyah, dalam penutupan acara mengatakan bahwa dalam kegiatan ini sudah mendapatkan suatu temuan yang menarik, yang membawa nama kebhinnekaan, membangun kerukunan bersama dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Beliau berharap bahwa Eco Bhinneka nantinya bisa menggandeng unsur pemerintahan.

 

(Maydini/Winda)

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!