BOGOR, MENARA62.COM — Menyambut pilkada Jawa Barat 2018, Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Ciseeng melakukan gerakan advokasi politik. Mereka mengkampanyekan Gerakan Tolak politik uang di pedesaan. Gerakan tersebut akan dilakukan secara terus-menerus hingga pemilu diselenggarakan.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Ciseeng, Ahmad Suraji menganggap, pelanggaran pemilu sering kali terjadi di wilayah pedesaan. Oleh sebab itu, dirinya menilai penting untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat. Tujuannya, agar turut bersama-sama menolak segala bentuk pelanggaran Pemilu.
“Kita sudah sama-sama tahu, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), yang biasanya identik dengan politik uang, lebih banyak terjadi di daerah pedesaan, maka kami berinisiatif untuk melakukan sebuah gerakan yang dapat mengawal pemilu berjalan tertib,” ujar Aji saat menyampaikan keterangan di Bogor, Kamis (11/1/2018).
Aji melanjutkan, untuk mengawali gerakan tersebut, Pemuda Muhammadiyah Ciseeng akan menggandeng tokoh masyarakat, dan pihak-pihak terkait yang dapat mensukseskan berjalannya gerakan ini.
“Kita akan menggandeng tokoh masyarakat, biasanya tokoh masyarakat setempat lebih mampu mengajak masyarakat untuk menolak money politic. Selain itu, kami juga tentu akan menggandeng pihak-pihak terkait seperti KPU dan Panwas”, lanjut Aji.
Aji berharap, gerakan ini dapat disambut oleh OKP-OKP lain yang memilik basis masa di pedesaan. Tujuannya agar tercipta pemilu yang bersih dan mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin yang lebih baik lagi.