31.7 C
Jakarta

Pemuda Sukoharjo Sleman, Jadilah Pelopor Kebangsaan di Era Digital

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM

Puluhan pemuda Kalurahan Sukoharjo, Kapanewon Ngaglik, antusias mengikuti Sarasehan Kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Khusnul Rahma Dani dari Forum Pemuda Pelopor, Veronika Vika Adyandari Nugrahan dari Dispora Sleman, serta Ir. H. Abdul Kadir, M.H., anggota DPRD Sleman.

Sarasehan yang mengusung tema “Peran Pemuda dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan di Era Digital” ini menjadi ruang dialog penting bagi generasi muda dalam merespons perubahan sosial akibat kemajuan teknologi.

Dalam paparannya, Ir. Abdul Kadir, M.H. menekankan bahwa derasnya arus globalisasi dan keterbukaan informasi menuntut pemuda untuk memiliki ketahanan ideologis dan nasionalisme yang kokoh.

“Perkembangan dunia digital membuat anak muda mudah terpapar informasi yang belum tentu sesuai dengan nilai kebangsaan. Bila tidak dibentengi dengan wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme, mereka bisa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” ujar Abdul Kadir di hadapan peserta.

Menurut Abdul Kadir, pemuda memiliki posisi yang sangat strategis dalam perjalanan bangsa. Mereka bukan hanya generasi penerus, melainkan juga agen perubahan dan agen pembangunan. Sebagai agen perubahan, pemuda dituntut mampu membaca dinamika zaman, menghadirkan gagasan segar, serta menggerakkan energi sosial untuk kebaikan masyarakat.

Sebagai agen pembangunan, pemuda perlu berperan aktif dalam mengisi ruang-ruang produktif, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial budaya.

Lebih jauh, Abdul Kadir menekankan ada tiga hal penting yang wajib dimiliki oleh setiap pemuda. Pertama, inisiatif, yakni keberanian untuk memulai langkah, bukan sekadar menunggu peluang datang.

Kedua, inovatif yaitu kemampuan untuk menghadirkan ide-ide baru yang relevan dengan tantangan zaman. Ketiga, kreativitas yakni daya cipta yang mampu melahirkan solusi dan karya nyata bagi masyarakat.

“Ketiga aspek tersebut menjadi bekal sekaligus kisi-kisi bagi seorang pemimpin sukses,” ujarnya.

 Dalam konteks era digital saat ini, Abdul Kadir juga menyinggung pentingnya memahami leverage dalam bisnis media sosial. Menurutnya, media sosial bukan sekadar ruang hiburan, melainkan ladang yang bisa dimanfaatkan untuk membangun jaringan, memperluas pengaruh, hingga membuka peluang usaha. Dengan kemampuan memanfaatkan leverage media sosial, pemuda dapat memperbesar dampak ide, produk, dan gagasannya kepada audiens yang lebih luas.

Sementara itu, narasumber lain, Khusnul Rahma Dani, mengajak pemuda untuk aktif menjadi agen perubahan sosial melalui kegiatan inovatif dan kolaboratif. “Pemuda bukan hanya penerima dampak, tapi pencipta perubahan. Dengan kreativitas dan semangat gotong royong, kita bisa menghadirkan solusi bagi masyarakat,” katanya.

Adapun Veronika Vika Adyandari Nugrahan menegaskan bahwa Dispora Sleman terus berkomitmen mendorong penguatan kapasitas pemuda melalui program pelatihan, kepemimpinan, dan kegiatan kebangsaan. “Kami ingin pemuda Sleman menjadi pelopor dalam menjaga kerukunan, toleransi, dan kebhinekaan,” ujarnya.

Melalui sarasehan ini, diharapkan generasi muda Sleman semakin memahami peran strategisnya sebagai penjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan era digital.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!