EMPAT LAWANG, MENARA62.COM Penanaman Silaturahmi Keluarga Besar Kemenag Empat Lawang Pasca Lebaran Melanjutkan tradisi baik, Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Empat Lawang kembali menggelar kegiatan halal bi halal dan silaturahmi. Terbilang berbeda, halal bi halal yang dilakukan adalah dengan cara berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya.
Salah satu tradisi yang selalu hadir saat Idul Fitri yakni Halal bi halal. Biasanya Halal bi halal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat. Pada acara Halal bi halal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.
Kakankemenag Empat Lawang Azhari Rahardi mengatakan Halal bi halal menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini. Halal bi halal ternyata memiliki sejarah sendiri di Indonesia. Tradisi ini merupakan tradisi asli Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara-negara lain.
“Kita melakukan halal bi halal dengan saling berkunjung ke kediaman ASN Kemenag Empat Lawang yang tidak melakukan mudik lebaran. Setelah kemarin kita mengunjungi kediaman ASN Penyuluh Kemenag Empat Lawang
Selanjutnya Azhari Rahardi, Halal bi halal memang terdengar seperti berasal dari bahasa Arab. Halal bi halal sebenarnya berasal dari kata serapan ‘halal’ dengan sisipan ‘bi’ yang berarti ‘dengan’ (bahasa Arab) di antara ‘halal’.  Namun, Halal bi halal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia.
Kata Halal bi halal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, Halal bi halal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi,” ujarnya.