Pada Januari 2021, Navalny, yang tampaknya ketakutan di pengasingan, kembali ke Rusia, dan langsung ditangkap. Beberapa hari kemudian, yayasannya menerbitkan video investigasi yang memperlihatkan sebuah istana mewah di Laut Hitam-dengan lounge hookah dan peternakan tiram yang berdekatan-yang menurut laporan Navalny dan timnya, diam-diam dibangun untuk Putin.
Investigasi ini membantu memicu protes signifikan terhadap pemerintahan Putin (di mana beberapa demonstran melemparkan bola salju ke arah polisi). Demonstran ini, dengan cepat ditonton puluhan juta kali di YouTube.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan beberapa minggu kemudian oleh Levada Center, seperempat orang Rusia mengaku telah menontonnya. Putin tampaknya merasa terdorong untuk merespons, mengatakan kepada seorang siswa di sebuah acara tanya jawab bahwa ia tidak punya waktu untuk menonton semuanya dan mengeluarkan penyangkalan (yang sebenarnya bukan penyangkalan). Belakangan, TV pemerintah berusaha membalas dengan mengekspos vila Jerman tempat Navalny memulihkan diri setelah diracuni.
Seperti yang saya tulis pada saat itu, kisah istana Navalny dan berbagai aspek reaksi terhadapnya menunjukkan bahwa kendali Putin atas lingkungan informasi Rusia mungkin melemah. (Bahkan, mahasiswa yang bertanya kepada Putin tentang istana itu mengatakan kepadanya bahwa anak-anak muda sekarang mendapatkan berita dari internet, bukan dari televisi pemerintah).
Sejak saat itu, tentu saja, Putin melipatgandakan upayanya untuk memberangus kebebasan berbicara dan media. Navalny dan yayasannya menjadi salah satu korbannya. Kemudian pada 2021, para pejabat menyatakan yayasan tersebut sebagai kelompok ekstremis dan bergerak untuk melarangnya. Pada 2022, yayasan tersebut dibentuk kembali sebagai upaya internasional, yang dengan cepat dicap oleh pihak berwenang Rusia sebagai “agen asing”, kemudian sebagai “tidak diinginkan” (sebutan yang juga diterapkan pada berbagai jurnalis dan perusahaan media). Yayasan ini terus melakukan investigasi dari kantor pusatnya di pengasingan, sementara Navalny tetap berada di balik jeruji besi di Rusia dan dakwaan terhadapnya terus bertambah. Dia terus memposting di media sosial dengan memberikan catatan kepada para pengacaranya, serta menggunakan penampilannya di pengadilan untuk menyampaikan pesan politiknya. Hingga Jumat.
1) Jurnalisme Alexei Navalny 2) Pendukung Alexei << sebelumnya