SOLO, MENARA62.COM – Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Budi Daya Jamur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pendampingan kepada mitra budidaya jamur. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pengabdian berbasis riset dalam program MBKM, yang didanai Setjen Dikti Ristek, dimana UMS masuk pada klaster I dengan dana hibah 1,8 M.
‘’Kami melakukan pendampingan kepada mitra budidaya jamur di Sragen, beberapa kali pertemuan telah dilakukan bersama tim, bahkan juga di kampus UMS,’’ kata Ketua Tim PKM Budidaya Jamur, Dr Ambarwati, M.Si, Kamis (23/12).
Saat pendampingan di Kampus, Senin (20/12) perwakilan mitra Qane Jamur Sragendan UMKM Gading Sukowati diberikan kesempatan untuk melihat secara langsung penanaman jamur di Laboratorium Budidaya Jamur di Kampus I UMS. Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor I, Prof. Harun Joko Prayitno yang ikut membersamai menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama hilirisasi dari budidaya jamur. Mulai dari budidaya pembibitan, produk, olahan, packing sampai pemasaran.
“Pendampingan budidaya ini jangan hanya sifatnya instan, tetapi pendampingan secara utuh. Selain itu pembelajaran yang dilakukan di laboratorium akan melatih daya Inovasi Kreasi dan Invensi (IKI) mahasiswa, karena dari situ akan timbul interaksi mahasiswa dengan masyarakat,” papar Harun.
Menurutnya, pembelajaran yang bagus, merupakan pembelajaran yang berbasis pada lapangan, serta laboratorium dan gabungan dari ke duanya akan membawa mahasiswa lebih kreatif. ‘’Ada percampuran pengalaman antara temuan lapangan dan uji laboratorium, tentu hasilnya lebih baik.’’
Dalam kesempatan terpisah, Dr. Ambarwati M.Si , selaku Ketua Tim PKM Budidaya Jamur menyampaikan rangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan timnya, untuk pelatihan bibit dilakukan di laboratorium kampus. Namun, sebelum itu tim menyambangi ke lokasi mitra, sekaligus melakukan pelatihan di UMKM Gading, dan Qane Jamur.
“Pendanaan bantuan penelitian ini merupakan kolaborasi dari tiga program studi pendidikan biologi, teknik industri dan ilmu gizi baik dari dosen pembimbing maupun mahasiswa yang melakukan penelitian budidaya jamur,” kata Ambar.
Adapun, tim yang tergabung dalam PKM budidaya jamur ini diantaranya Dr.Ir. Suranto, MM., Dra Suparti, MSi., Aan Sofyan, Msc., Lina Agustina MPd., serta 5 mahasiswa pendidikan biologi, 5 mahasiswa teknik industri dan 5 mahasiswa ilmu gizi. “Pelatihan pengolahan jamur ini beberapa diantaranya menjadi nugget, bakso dimsum, dan kaldu. Kaldu ini yang masih belum banyak digunakan,”jelasnya.
Pengabdian budidaya jamur ini, lanjut dia, UMS juga menyumbangkan alat senilai kurang lebih 25 juta kepada mitra budidaya jamur. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan produksi secara kualitas dan kuantitas jamur. (Fika)