PURWOKERTO, MENARA62.COM — Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerja sama UMP Press menerbitkan buku bertajuk Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam milik Dr. Dra. Zakiyah, M.Si., di Ruang Sidang Kantor Pusat lt.2 Selasa (20/08/2019) kemarin.
Ketua LPIP Dr. Sriyanto, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan perkembangan pendidikan selama ini kontradiktif didalam proses pendidikan shahih.
“Bapak ibu sering mendengar kalau tidak ada guru yang berani menjewer telinga siswanya disekolah. Tidak ada guru yang berani untuk memberikan punishment dalam bentuk hukuman fisik. Tetapi kalau kita lihat dalam pendidikan Islam, anak usia diatas 7 tahun ketika tidak melaksanakan sholat, orang tuanya berhak untuk memukul dengan benda yang meskipun hanya pukulan hukuman,” jelasnya.
Menurutnya melalui buku yang akan dibedah oleh Dr. Dra. Zakiyah, M.Si., akan ada solusi dalam dunia pendidikan. “Saya yakin didalam buku ini bisa mendiskusikan bagaimana perspektif pendidikan Islam di Indonesia menjadi satu solusi dalam dunia pendidikan ketika kita berada ditengah-tengah gelombang liberalisme yang cukup dahsyat,” tandasnya.
Sementara itu penulis buku Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam Zakiyah mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah datang dalam acara bedah bukunya.
“Allhamdulillah akhirnya dengan sangat sederhana akhirnya munculah buku yang semungil ini. mudah-mudahan ini menjadi penyemangat awal dan mudah-mudahan menjadi kebiasaan saya untuk nulis tidak hanya berhenti disini kemudian bisa berlanjut lebih bagus untuk bisa menulis buku walaupun tetep pada keterbatasan dan kemampuan saya,” ungkapnya.
Buku dari Dr Dra Zakiyah yang berjudul Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam terdiri dari delapan bab dengan pendidikan Islam, perspektif pendidikan islam.
“Pendidikan anak dalam perspektif Islam itu tidak hanya dimulai anak itu bisa dididik ketika mindset kita kan itu bisa dididik, maka teori-teori barat mengatakan anak itu bisa dididik ketika anak dalam kandungan dan kemudian ada lagi ketika anak usia tiga tahun itu baru bisa dididik. ini teori-teori barat,” pungkasnya. (Fah/Tgr)