Jakarta, Menara62.com – Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo beberapa waktu lalu, disambut baik oleh berbagai elemen bangsa. Selain itu pertemuan ini dianggap sebagai tanda kenegarawanan kedua tokoh dan ‘kedewasaan’ Jokowi dalam berpolitik dan mengelola negara.
Hal itu disampaikan Andi Zulkarnain di Jakarta yang meneliti gaya kepemimpinan Jokowi selama ini, Selasa (16/7).
Berdasarkan pengalamannya meneliti fenomena Jokowi. Zulkarnain menganggap sikap persahabatan Jokowi kepada lawan politiknya sebagai hal yang lumrah. Bahkan sejak presiden ketujuh itu menjabat Walikota di Solo.
Dia mencontohkan, pasca pilpres ada banyak masukan yang diterima Jokowi dalam merespon sikap politik lawannya.
Misalnya, mendalami kasus keterlibatan ambulance berlambang Gerindra dalam kasus 21-22 Mei lalu.
“Seandainya itu dilanjutkan dan terbukti, bisa masuk pada gagasan hukuman pembubaran kepada partai yang terlibat makar,” jelas alumnus magister Ilmu Politik Unas ini.
Jokowi menurutnya lebih memilih tidak menerima masukan-masukan itu. Sehingga pertemuan dengan Prabowo hari ini tidak lepas dari akhlak tinggi Jokowi.
Jokowi selama ini lanjutnya, memilih untuk tidak pernah berkonflik secara keras dengan Prabowo. Makanya, dapat dengan mudah berdamai lawan politik untuk bersama membangun bangsa.
“Jokowi sangat paham dalam politik pada akhirnya lawan akan menjadi kawan,” tambah Zulkarnain yang meneliti kiprah Jokowi sejak di Solo hingga menjadi presiden.
Sebelumnya, Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya bertemu di Jakarta. Keduanya sepakat untuk mengajak masyarakat merajut kembali persatuan usai Pilpres.