JAKARTA, MENARA62.COM – Dr. Neni Sintawardani, Peneliti pada Loka Penelitian Teknologi Bersih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil memenangkan The Underwriters Laboratories-ASEAN-U.S. Science Prize for Women 2021 untuk kategori Senior Scientist setelah menyisihkan 22 kandidat lainnya yang berasal dari berbagai negara anggota ASEAN. ia mendapat penghargaan atas kontribusi penelitiannya dalam meningkatkan sistem sanitasi masyarakat untuk mendukung ketersediaan air bersih dengan menggunakan biogas dari air limbah olahan.
Atas prestasi tersebut Neni menerima penghargaan sebesar $15.000 dari The Science Prize for Women yang diselenggarakan melalui kemitraan antara ASEAN Committee on Science, Technology, and Innovation (COSTI), U.S. Agency for International Development (USAID), dan Underwriters Laboratories yang merupakan sebuah organisasi nirlaba internasional yang bergerak di bidang keselamatan masyarakat dan berbasis di Amerika Serikat.
Pada kesempatan yang sama, penghargaan untuk kategori mid-career scientist dimenangkan oleh Dr. Li Hongying dari Singapura. Sementara itu Profesor Seinn Lei Aye dari Myanmar dan Profesor Aduwati Sali dari Malaysia mendapat apresiasi untuk dedikasi mereka dalam mengembangkan teknologi pengolahan air yang murah dan efisien untuk masyarakat pedesaan, penelitian terkait pemantauan dan manajemen lahan gambut, teknik katalisasi dan inovasi social berbasis masyarakat untuk membantu mengurangi dan mencegah polusi kabut asap.
ASEAN-U.S. Science Prize for Women merupakan penghargaan sekaligus pengakuan bagi para ilmuan perempuan yang telah memberikan kontribusi signifikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), sekaligus bertindak sebagai mentor dan role model bagi para peneliti perempuan lainnya. Penghargaan di tahun 2021 ini ditujukan bagi ilmuwan perempuan terpilih yang mendedikasikan penelitiannya di bidang “Air Bersih dan Udara Bersih di kawasan ASEAN”.
Dalam proses penjurian panel yang dilakukan secara virtual pada rangkaian pertemuan the 80th meeting of ASEAN COSTI and related meeting¬, Rabu, 13 Oktober 2021 lalu, Dr. Neni Sintawardani beserta ketiga peneliti penerima penghargaan ASEAN-U.S. Science Prize for Women 2021 tersebut berkesempatan mempresentasikan penelitian mereka. Dr. Neni sendiri mengangkat penelitian terkait penanganan masalah sanitasi yang berlokus di Kiaracondong dan pengelolaan limbah tahu di Sumedang, Jawa Barat.
Neni menyampaikan dengan total populasi 2,5 juta penduduk Kiaracondong tercatat hanya 45-55% yang memiliki toilet permanen dan selebihnya memanfaatkan toilet umum. Sebanyak 42% rumah tangga tidak memiliki septic tank dan mengalirkan limbah toilet langsung ke sungai Jondol. Masalah lainnya muncul karena sulitnya akses masyarakat terhadap ketersediaan air bersih.
“Pemanfaatan Composting Toilet (Dry Toilet Technology) merupakan solusi efektif untuk mengurangi pencemaran air sungai, mengurangi penggunaan air bersih warga, dan mengurangi biaya infrastruktur dalam sentarlisasi pengolahan air limbah domestik secara signifikan,” tutur Dr. Neni.
Lebih lanjut dalam mencermati permasalahan air limbah tahu yang tercemar di Desa Giriharja, Sumedang, dengan menggunakan metode Anaerobic multi-stage fixed bed reactor, Dr. Neni membuktikan penelitiannya efektif menstabilkan debit fluktuasi harian untuk meningkatkan pH air. Sehingga limbah tahu yang telah diolah lalu diproses menjadi biogas menjadi air bersih dapat didistribusikan ke rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari.
“Masyarakat akan dengan mudah ingin menggunakan dan mempertahankan sebuah teknologi jika hal tersebut dapat menyelesaikan masalah serta memberikan manfaat ekonomi bagi mereka,” tegasnya.
ASEAN COSTI Chair, Prof. Sirirurg Songsivilai, mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan atas penelitiannya untuk meningkatkan akses air bersih dan udara bersih di seluruh kawasan ASEAN. “Kompetisi ini terus menjunjung tinggi tradisi menampilkan perempuan ASEAN berbakat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi dan terus menginspirasi generasi ilmuwan perempuan berikutnya yang memanfaatkan penelitian untuk memberi manfaat bagi kawasan ini (ASEAN) dan sekitarnya,” kata Prof Sirirurg dalam sambutannya.
Ucapan senada juga disampaikan Dr Dr. Marilyn Black, Wakil Presiden & Penasihat Teknis Senior dari Underwriters Laboratories. “Kami percaya bahwa melindungi sumber daya alam kita dan menyediakan udara dan air bersih sangat penting untuk masa depan yang lebih sehat dan lebih aman bagi semua orang. Para penerima penghargaan ini mengatasi ancaman lingkungan dan kesehatan masyarakat yang muncul dan kami bangga mendukung ASEAN-U.S. Science Prize for Women serta mengakui para ilmuwan perempuan atas kontribusi mereka yang luar biasa,” jelasnya.