TANGERANG, MENARA62.COM – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau BUMN yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia secara korporasi semakin bertumbuh setelah kondisi penerbangan di Tanah Air membaik pasca COVID-19. Dimana perusahaan berhasil menambahkan total aset sebanyak 8% dari tahun 2019-2023.
Direktur Keuangan AirNav Indonesia Azizatun Azhimah dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024), Azizatun Azhimah menyatakan “Usai mengalami imbas COVID-19, AirNav Indonesia sebagai satu-satunya badan usaha pelayanan navigasi di Indonesia berhasil melaluinya dan menumbuhkan aset perusahaan sebanyak 8% atau total nilai aset sebesar Rp 7,01 triliun. Hal ini membuktikan bahwa AirNav Indonesia adalah perusahaan yang sehat dan terus bertumbuh untuk menyediakan pelayanan navigasi yang prima di wilayah udara Indonesia”.
Azizah menambahkan bahwa aset AirNav sebelum pandemi yaitu di tahun 2019 senilai
Rp 6 ,1 triliun, sempat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2018 sebesar Rp 5.6 triliun, disebabkan diantaranya karena pertumbuhan jumlah penerbangan yang dilayani, program inovasi dan digitalisasi perusahaan, serta efisiensi berbagai komponen biaya, sehingga dapat meningkatkan kas dan setara kas, serta penambahan aset tetap.
“Di tahun 2019 total aset kami naik dari tahun sebelumnya, namun demikian pada saat pandemi covid-19 perusahaan mengalami penurunan total aset, yaitu di tahun 202–2022 karena jumlah penerbangan yang menurun drastis, sehingga saldo kas dan setara kas perusahaan berkurang. Adapun nilai aset di tahun 2020 sebesar Rp 5 triliun, dan di tahun 2021 turun lagi sebesar 3% atau Rp 4,6 triliun. Namun seiring membaiknya kondisi penerbangan di akhir tahun 2022 naik sebesar Rp 310 milliar atau 6,79℅ menjadi senilai Rp 4,9 triliun disebabkan peningkatan setara kas perusahaan,” lanjut Azizah.
“Di tahun 2023, AirNav mendapatkan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 1,5 triliun yang terdiri atas PMN Tunai sebesar Rp 659 miliar dan Non Tunai sebesar Rp 892 miliar dan penambahan kas perusahaan akibat semakin pulihnya kondisi penerbangan di Tanah Air. Sehingga total aset AirNav Indonesia di tahun 2023 menjadi Rp 7,018 triliun, atau naik sebesar 8% jika dihitung dari tahun 2019,” pungkas Azizah.
Azizah berharap, peningkatan aset ini dapat terus bertumbuh seiring kenaikan operasional AirNav Indonesia di masa mendatang. Melalui Laporan Semester I tahun 2024 AirNav Indonesia dicatat memiliki total nilai Aset sebesar 7,1 triliun.
“Sebagai satu-satunya operator pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, kami selalu mengupayakan yang terbaik agar penerbangan di Indonesia selalu aman, prima, lancar serta efisien melalui optimalisasi kinerja aset yang dimiliki, hal ini akan selalu kami upayakan untuk mencapai tujuan utama yaitu operational excellence dan mendorong kinerja positif perusahaan,” tutup Azizah.(*)