Makassar – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.
Dalam rangka menyambut bulan suci tersebut, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan menyelenggarakan pengajian dengan tema “Selamatkan Umat”. Acara ini diinisiasi untuk mempersiapkan umat dalam menghadapi bulan suci dengan semangat baru dan pemahaman yang lebih dalam.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Irwan Akib, yang hadir menyampaikan amanah sekaligus membuka acara, menyerukan kepada seluruh warga Persyarikatan agar kembali berfokus pada tugas dakwah, mengesampingkan perbedaan yang muncul selama periode pemilihan umum yang baru saja berakhir.
Kegiatan ini dilakukan melalui sambungan virtual zoom dan berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada Ahad, 10 Maret 2024.
Irwan menyampaikan, perpecahan yang terjadi di masyarakat, terutama yang tercermin dalam media sosial selama masa pemilu, harus segera diatasi. “Kita harus bersatu kembali dan fokus pada misi dakwah Muhammadiyah,” ujarnya. Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menghindari penyebaran informasi hoaks, terutama menjelang bulan Ramadan.
Selamatkan Umat
Wakil Ketua PWM Sulsel, Dr Dahlan Lama Bawa menjelaskan terma “Selamatkan Umat” yang menjadi tema pengajian. Terma itu berdasarkan kajian akademis tafsiran Muhammad Sulaiman Al-Asyqar.
Jelas Dahlan, Mufasir Universitas Islam Madina itu berpendapat bahwa kerusakan di daratan dan di lautan pada Q.S Ar-Rum ayat 41 adalah kerusakan di perkotaan dan kerusakan di pedesaan yang diakibatkan oleh perilaku manusia modern yang musyrik dan bermaksiat.
“Sehingga Allah turunkan musibah berupa kekeringan, El-nino, banjir yang merendam persawahan, paceklik, dan tingginya harga sembilan bahan pokok,” ungkap Direktur Pondok Pesantren Darul Fallaah Unismuh itu.
Selanjutnya, Ketua Majelis Tablig PWM Sulawesi Selatan, Dr Nurdin Mappa, menyatakan bahwa pengajian ini bertujuan untuk memperkuat silaturahim dan memperbaharui semangat warga Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Ini merupakan bagian dari upaya menyelamatkan umat dan mendorong kemajuan wilayah Sulawesi Selatan.
Tema pengajian ini, kata Nurdin, juga merupakan terjemajan dari tema Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-40 Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Enrekang, yang mengusung spirit “Mencerahkan Umat, Memajukan Sulsel”.
Narasumber dalam pengajian ini yaitu Prof Ambo Asse, Prof Arifuddin Ahmad, Prof Musafir Pababbari, Dr KH Abbas Baco Miro, Prof KH Mustari Bosra, Dr Muh Syaiful Saleh, Prof Abd Qadir Gassing, Prof Gagaring Pagalung, dan Prof Budu.