SEMARANG, MENARA62.COM Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengungkapkan, pengawas dan penilik sekolah berperan penting dalam memelihara budaya mutu yang terstandar dalam ekosistem pendidikan di Indonesia. Menurutnya, merekalah yang bertugas memastikan mutu pendidikan nasional dan proses pendidikan berjalan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
“Budaya mutu itu harus melekat di semua insan pendidikan, agar yang kita lakukan bermanfaat untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Mendikdasmen saat menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bagi Pengawas Sekolah angkatan ke-III di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Jumat (4/7/2025).
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menyampaikan, kegiatan bimbingan teknis ini akan meningkatkan semangat dan keyakinan para pengawas dan penilik sekolah dengan tugas pokok yang dimiliki. “Kementerian saat ini terus berusaha untuk memperkuat posisi dan peran pengawas sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses-proses pendidikan berjalan sesuai standar dan melekat dengan penjaminan mutu tersebut,” ujarnya.
Mu’ti menjelaskan, sistem penjaminan mutu pendidikan eksternal (SPME) dilakukan melalui dua sistem utama, yaitu: akreditasi, dan pengawasan oleh pengawas serta penilik sekolah. Ia juga menyoroti pentingnya penilaian mutu dari masyarakat sebagai pihak penerima manfaat pendidikan. “Penilaian mutu yang diberikan masyarakat tidak kalah penting, karena mereka yang mengevaluasi dari capaian akademik, penguatan karakter, dan bahkan memberikan ukuran-ukuran penilaian lainnya,” katanya.
Kegiatan ini juga dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto; Staf Khusus Menteri (SKM) Bidang Manajemen dan Kelembagaan Didik Suhardi; Kepala BBPMP Provinsi Jateng, Nugraheni Triastuti; serta Kepala Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Jawa Tengah, Darmadi.
Peran
Abdul Mu’ti mengingatkan, setiap warga berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Ia berharap, penjaminan mutu tidak sekadar formalitas, melainkan menjadi budaya yang melekat pada setiap insan pendidikan untuk selalu memberikan yang terbaik, terlepas dari ada atau tidaknya pengawasan.
“Sebagai mitra kementerian, pengawas harus memiliki kesadaran atas berbagai kebijakan baru yang merupakan upaya kementerian dalam menyempurnakan pendidikan, sehingga dapat membantu kami untuk menjelaskan ke masyarakat,” katanya lagi.
Senada dengan Mu’ti, Gogot Suharwoto menekankan tentang pentingnya penguatan peran BBPMP/BPMP dalam menumbuhkan budaya mutu di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
“Kami di pusat sedang memperkuat BBPMP/BPMP dalam rangka memastikan budaya mutu bisa tumbuh di semua satuan pendidikan di Indonesia,” ungkap Gogot. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang disiapkan, salah satunya adalah penguatan sistem penjaminan mutu dari regulasi, strategi, dan perangkat, baik sistem penjaminan mutu internal (SPMI) maupun eksternal (SPME).
“Untuk memastikan SPMI dan SPME kita berjalan dengan baik, agen kita adalah bapak, ibu, pengawas dan penilik,” ujarnya.
Ia juga berharap agar melalui bimtek ini, pengawas dan penilik dapat lebih proaktif, tidak hanya tut wuri handayani, tetapi juga ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan), dan ing madyo mangun karso (di tengah membangun semangat).
Gogot menambahkan, fokus Kemendikdasmen juga pada memastikan Standar Pendidikan Nasional (SPN) dijadikan pegangan utama, serta menguatkan peran pemerintah daerah. Ia berharap, pengawas dan penilik dapat menjadi yang terdepan dalam memahami program prioritas Kemendikdasmen.
