31.7 C
Jakarta

Pengimbasan Pendidikan Unggul Digelar SD Muhammadiyah 1 Solo

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 1 Solo menggelar pengimbasan bertajuk ‘Pendidikan Unggul Berkemajuan’ sejak Selasa-Kamis (2-4/12/2025) di Laboratorium MIPA, Jalan Kartini Nomor 1 Ketelan Barat Pura Mangkuengaran.

Kepala Sekolah Sri Sayekti menyampaikan dalam kegiatan berbagi praktik baik ini sengaja dipilih Danardono Sri Pamungkas dan Faradila Kustandari sebagai narasumber Pembelajaran Mendalam.

“Hari Rabu pengimbasan coding dari Lilik Haryono, Kamis hari ini pengimbasan studi tiru di Bogor dengan Imam Priyanto dan Sri Martono Lanjarsari dilanjutkan supervisi kepala sekolah,” tuturnya, Kamis (4/12/2025).

Sayekti menambahkan, kegiatan ini untuk berbagi praktik baik kepada guru karyawan yang muaranya mengenal lebih jauh tentang pembelajaran mendalam dan menyamakan visi maupun strategi dalam mewujudkan sekolah unggul dan berkemajuan dan berkeadaban.

“SD Muhammadiyah 1 Solo religious, smart, healthy, and creative,” imbuhnya.

Seementara itu, Danardono Sri Pamungkas sebagai narasumber menyampaikan bahwa latar belakang dari pembelajaran mendalam adanya perubahan masa depan sulit diprediksi. Permasalahan mutu Pendidikan baik literasi, numerasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan ketimpangan Pendidikan.

“Bonus Demografi 2035 dan Visi Indonesia 2045. Kompetensi masa depan,” ujar Danardono.

Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik Indonesia masih rendah. Solusinya pembelajaran mendalam. Mengapa demikian. Melengkapi pendekatan pembelajaran dengan menambah karakteristik praktik pedagogi.

“Hadirnya keterlibatan. Guru membangun keterlibatan peserta didik sebagai subjek belajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Berkesadaran. Guru lebih dapat membangun kesadaran peserta didik untuk menjadi pembelajar yang aktif termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan,” bebernya.

Guru dan peserta didik lebih saling menghargai dan menghormati potensi, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pengembang Budaya Belajar. Guru lebih dapat mengembangkan kreativitas dan berinovasi, dan melibatkan peserta didik dalam mengembangkan pengalaman belajar.

“Pemanfaatan Teknologi Digital. Guru dan peserta didik lebih dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan efisiensi dan efektivitas pada perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Multi/Interdisiplin Ilmu Pengetahuan. Guru dan peserta didik lebih dapat menerapkan multi/interdisiplin ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran,” urainya, sambil tersenyum. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!