JAKARTA, MENARA62.COM — PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melalui putusan dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan di Financial Hall, Gedung CIMB Niaga, Jakarta pada hari Rabu 29 Juli 2020 bahwa dilakukan perubahan pengurus perseroan, khususnya pada jajaran komisaris. Tiga orang sosok baru dari dua kementerian lainnya ikut meramaikan pengurus di perusahaan baja pelat merah ini.
Dalam rapat tersebut Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Suhanto, Trisasongko Widianto, serta David Pajung sebagai anggota baru komisaris perseroan. Suhanto saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag), sedangkan Trisasongko Widianto adalah Direktur Jenderal Bina Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Andi Rukman N Karumpa selaku Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyampaikan rasa bahagia serta apresiasi atas putusan pemerintah untuk mengangkat Dirjen Bikon Kementerian PUPR dan Sekjen Kemendag sebagai komisaris Krakatau Steel. Andi menilai mereka berdua merupakan figur yang sangat kompeten dan profesional untuk mengisi posisi tersebut.
“Mereka juga memiliki pengalaman yang cukup panjang di dunia konstruksi nasional serta rantai pasok. KADIN berharap, kegiatan infrastruktur Indonesia benar-benar mempergunakan produksi dalam negeri dan tidak lagi impor baja yang memang bisa diproduksi dalam negeri,” ujar Andi pada keterangannya (30/7/2020).
Menurut Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (GAPENSI) tersebut, bahwa saat ini yang fatal adalah banyaknya temuan barang impor yang kemudian mengganti label Standar Nasional Indonesia (SNI). Dirinya menilai, hal ini sangat merugikan baik bagi para produsen dan pabrikator dalam negeri, maupun industri baja nasional itu sendiri.
“Dengan sentuhan dua anak bangsa ini, insyaallah industri konstruksi nasional, khususnya Krakatau Steel akan bertumbuh sebagai BUMN yang semakin baik dan terdepan. Dalam hal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga diharapkan kian meningkat pada proyek-proyek di seluruh wilayah Indonesia. Otomatis ini memajukan dan menggairahkan industri serta pelaku dunia usaha,” tambahya.
Selaras dengan KADIN, Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Pemuda Indonesia (HIPMI) Iskandarsyah Ramadhan Datau menyambut positif kabar tersebut. Pengangkatan jajaran Kemendag dan Kementerian PUPR menurutnya akan memperkuat peran Krakatau Steel dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia serta mengoptimalkan kontribusi produksi baja lokal.
“Keputusan ini menjadi suatu jawaban atas apa yang sempat disampaikan oleh kalangan dunia usaha, khususnya HIPMI yang telah dua kali kita melakukan diskusi melalui webinar yang juga turut mengundang pemerintah serta kalangan usaha yang bergerak di sektor industri baja untuk membahas isu mengenai serangan produk-produk impor ilegal baja,” ujar Rama.
Dengan adanya produk-produk impor ilegal baja, Direktur Gobel International yang akrab dengan panggilan Rama Datau tersebut menyarankan agar pemerintah mendorong proyek-proyek infrastruktur menggunakan baja buatan industri nasional. Artinya, dengan adanya perwakilan dari Kemendag dan Kementerian PUPR, diharapkan alur koordinasi Krakatau Steel dengan kementerian terkait dapat lebih lancar.
“Artinya, di Kemendag agar bisa memprotek baja-baja impor ilegal yang masuk ke Indonesia dan komisaris dari Kementerian PUPR tentu bisa membantu agar proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan bisa memberikan prioritas untuk menggunakan produk-produk baja buatan dalam negeri, khususnya Krakatau Steel,” tambahnya.
Rama juga menambahkan bahwa harapan HIPMI kedepan, Krakatau Steel akan bisa menjadi lebih baik lagi ke depan. Dia mengakui, Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim yang telah melakukan perbaikan-perbaikan di sisi internal dengan bisa memotong atau menjaga capital expense (capex), sehingga melakukan penghematan yang cukup besar.
“Perpaduan antara direksi yang juga kita tahu Dirutnya ini salah satu senior HIPMI Silmy Karim bisa mendapatkan keuntungan pada semester pertama tahun 2020 dan dengan tambahan dua orang dari kementerian di komisaris ini, tentu akan mendapat tambahan amunisi untuk bisa ekspansi market dari Krakatau Steel itu sendiri,” tutupnya.
Sebagai informasi, emiten BUMN produsen baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berhasil mencatat laba bersih USD 26,27 juta setelah pada tahun 2019 merugi sampai USD 7,75 juta. Di sisi top line sebenarnya pendapatan Krakatau Steel terpangkas sekitar 21,26% secara tahunan menjadi USD 552,8 juta dari USD 702 juta di tahun lalu. (*)