29.2 C
Jakarta

Pentingnya Pasien Kanker Fokus pada Kebutuhan Gizi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pasien kanker harus fokus pada kebutuhan gizinya, apalagi dalam menghadapi pandemi ini. Karena pengidap kanker termasuk salah satu kelompok yang rentan dan berisiko tinggi terjangkit COVID-19.Maka itu perlu diperhatikan masalah perawatan kanker termasuk pentingnya aspek nutrisi. “ Kebutuhan gizi pada pasien kanker harus terpenuhi agar tidak mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi yang dapat memperparah kondisi penyakit,” terang dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik yang akrab disapa Ika, pada acara Bincang Sehat Virtual yang diadakan Rumah Sakit Universitas Indonesia (18/2).

“Makanan harus cukup mengandung energi yang bersumber dari karbohidrat, lemak, dan protein. Untuk sumber karbohidrat, pilihlah karbohidrat kompleks yang memiliki kandungan vitamin B dan serat lebih banyak dibandingkan karbohidrat sederhana. Sumber protein dapat diperoleh dari sumber hewani yang mengandung asam amino esensial, dan nabati yang mengandung lemak lebih baik. Sumber lemak yang sangat baik lanjut Ika, yang mengandung omega 3. Ini ada pada ikan. Pemerintah sebenarnya juga ikut mengkampanyekannya dengan Program GEMARIKAN (Gemar Makan Ikan),” jelas Ika.

Tidak hanya itu, lanjut Ika, buah dan sayur juga sangat penting, karena mengandung antioksidan, berbagai vitamin, dan juga mineral. Untuk vitamin D, selain diperoleh dari makanan, juga dari sinar matahari. Caranya dengan berjemur di pagi hari dan melakukan aktivitas fisik.

“Lebih baik fokus pada pemenuhan gizi bagi tubuh, jangan terlalu fokus pada pantangan makanan.Jika asupan kurang, tubuh mudah kelelahan dan dapat terjadi degradasi protein dalam tubuh,” ujarnya.

Menurut Ika, untuk mengetahui kondisi tubuh dan jumlah kebutuhan gizinya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Karena kebutuhan gizi tiap orang berbeda-beda tergantung dari status gizi dan kondisi klinisnya. Selain itu, hal penting yang perlu dinilai yaitu kondisi sedang menjalani kemoterapi dan radioterapi.

“Terapi seringkali berpengaruh terhadap nafsu makan, misal sering mual tiap kali melihat makanan. Jika pasien tidak mampu mengonsumsi makanan padat, bisa diberi alternatif makanan bertekstur halus atau cair, tergantung dari kondisi tubuh pasien” jelasnya.

Penting diperhatikan pula masalah kebersihan makanan, penyimpanan dan pengolahannya. Pastikan suhu penyimpanan makanan sesuai dengan jenis bahannya. Hindari makanan berpengawet kimia. Pilihlah makanan yang segar. Bila makanan yang diawetkan dengan vakum atau frozen food, perlu kita ketahui asalnya dan cara pengolahannya. “Jika alasan kepraktisan, maka freezer tempat penyimpanan harus rajin dibersihkan, agar tidak terdapat bunga es. Untuk makanan semisal daging beku ketika dikeluarkan dari freezer harus melalui proses thawing dulu sebelum diolah.”

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!