JAKARTA, MENARA62.COM – Penyebaran Virus Novel Corona atau 2019-nCoV di China terus meluas. Beberapa negara juga sudah mulai khawatir terhadap wabah tersebut, apalagi kini diketahui telah terjadi penularan antar manusia.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Achmad Yurianto menjelaskan belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari virus novel corona tersebut.
“Sampai saat ini kita belum banyak tahu sumber dari virus ini (2019-nCoV) sehingga tidak bisa dikatakan pasti dari apa sumbernya,” kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto dikutip dari laman sehatnegeriku, Sabtu (25/1/2020).
Mengutip keterangan WHO, dr Yuri mengatakan nCoV merupakan penyakit yang memiliki risiko tinggi bagi masyarakat Cina, tapi belum jadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Penularan antar manusia hanya ditemukan di Cina, sementara beberapa kasus seperti di Thailand, Singapura, Taiwan tidak menular antar manusi melainkan ada riwayat perjalan ke Cina.
Menurutnya yang terpenting selain mencari tahu sumber virus tersebut, juga menjaga diri sendiri. Memakai masker menjadi salah satu upaya memproteksi diri, namun masker bukan satu-satunya solusi.
“Berperilaku hidup bersih dan sehat menjadi hal utama untuk mencegah terjadinya penularan 2019-nCoV. Masker tak menjamin seseorang terhindar dari virus,” ucapnya.
Ia mengungkapkan walaupun seseorang menggunakan masker tapi tidak mencuci tangan sebelum makan misalnya, orang tersebut tetap rentan tertular virus. Karena bisa saja orang memakai masker tapi tangannya bekas memegang sesuatu yang ada virusnya.
“Maka PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) jadi kunci, kita bisa mencegahnya,” kata dr. Yuri.
Indonesia memiliki banyak jalur penerbangan atau jalur laut yang menghubungan antar negara. Penjagaan di semua pintu masuk negara pun diperketat dengan pemasangan thermal scanner.
Namun hingga hari ini tidak ada virus (2019-nCoV) positif di Indonesia.
“Sampi hari ini pemeriksaan lab kita dan jejaring kita tidak ada nCoV,” kata dr. Yuri.