JAKARTA, MENARA62.COM — Peran Politik Umat Islam Akan Jadi Bahasan KUII. Komisi politik, yang menjadi salah satu dari delapan komisi dalam Konggres Umat Islam Indonesia ketujuh nanti, akan membahas soal peran politik Umat Islam.
Langkah untuk mengedepankan peran politik umat Islam, pilkada, keputusan penting terkait dengan politik, menurut Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Nadjamuddin Ramli, juga akan dibahas dengan serius. Apakah demokrasi sekarang sudah sejalan dengan semangat sila keempat Pancasila atau tidak, juga menjadi pokok bahasan lainnya.
“Politik ini penting karena itu diharapkan hadir sembilan Parpol yang punya wakil di DPR”, ujar Nadjamuddin di Jakarta, Sabtu (22/2/2020). Nadjamuddin, juga menjadi anggota panitia pengarah KUII.
Di bidang hukum membahas bagaimana membuat regulasi investasi lebih praktis. Menurut Nadjamudin, komisi hukum akan mengelaborasi Omnibus law terkait dengan ketenagakerjaan, juga yang terkait dengan masalah jaminan produk halal yang menjadi ranah MUI.
Sedangkan komisi pendidikan dan kebudayaan akan mengevaluasi sistem pendidikan nasional.
Nadjamuddin juga mengungkapkan, dalam komisi media dan informatika, menjadi bahasan yang menarik. Bukan hanya menarik, tetapi komisi media dan informatika ini sangat penting. “Terutama agar fatwa MUI bisa terdistribusi baik melalui media, juga bagaimana media sosial bisa menjadi media komunikasi yang sehat,” ujarnya.
Komisi kelima filantropi Islam. Umat Islam banyak tertimpa bencana, ada ribuan orang yang saat ini berada di pengungsian. Filantropi Islam, dilakukan dengan memperkuat lembaga lembaga Islam yang bergerak di bidang kemanusiaan dan kebencanaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Di luar negeri MUI membangun RS di tepi barat Palestina.
Mustazdafin
Komisi ekonomi, sudah dicanangkan oleh Ketua Umum MUI nonaktif KH Ma’ruf Amin, tentang arus baru ekonomi Indonesia. Dalam arus baru ini, mengedepankan upaga agar a kaum mustazdafin mampu memberdayakan diri. “Kita tidak menggerogoti orang kaya, tapi mengangkat yang miskin”, ujar Nadjamuddin.
Komisi moderasi beragama wasathiyah, mewujudkan agama yang rahmatan lil ‘alamin. Militansi dalam akidah, ibadah, tapi fleksibel dalam bermuamalah, menciptakan kerukunan adalah tekad MUI.
Rekomendasi membahas tentang pesan Bangka Belitung. Rekomendasi dirancang panitia pengarah secara matang melalui diskusi kelompok terpumpun, setelah itu diuji sahih oleh pakar-pakar di bidangnya. Sedangkan Pesan Bangka Belitung akan berisi intisari pembahasan.