JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) targetkan perbaikan ruang kelas sekolah yang rusak berat, selesai dalam 3 tahun ke depan. Perbaikan ruang kelas tersebut akan memanfaatkan dana APBN dan DAK (dana alokasi khusus).
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan saat ini ada sekitar 150 ribu ruang kelas mengalami kerusakan berat. Ruang kelas tersebut terdapat pada sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dari berbagai wilayah di Tanah Air.
“Cukup banyak jumlah ruang kelas yang harus segera kita perbaiki,” kata Hamid, Sabtu (19/8).
Pemerintah diakui Hamid mengalokasikan anggaran untuk 42 ribu ruang kelas per tahunnya. Jika mengandalkan dari alokasi APBN ini, jelas tidak akan cukup.
Karena itu pemerintah akan memanfaatkan dana DAK dengan alokasi 35 ribu ruang kelas setiap tahunnya. Maka dengan kombinasi dua sumber pendanaan tersebut akan diperoleh sekitar 77 ribu ruang kelas.
“Kalau setiap tahun kita bisa perbaiki antara 60 ribu hingga 70 ribu ruang kelas, maka dalam 3 tahun semua ruang kelas yang rusak berat bisa kita selesaikan,” tambahnya.
Tetapi diakui Hamid, dalam perjalanan tahun anggaran, banyak Pemda melakukan revisi terhadap pengusulan rehab ruang kelas yang rusak. Revisi tersebut terkait prioritas yang menyangkut berat tidaknya kerusakan dan jumlah siswa yang menempati.
“Revisi data terus ada, dengan alasan yang bermacam-macam. Adakalanya sudah diperbaiki oleh pemda, adakalanya memang harus mendahulukan sekolah yang mengalami kerusakan semakin parah yang menampung siswa lebih banyak,” tutup Hamid.