JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap menggelontorkan anggaran senilai Rp3,5 triliun untuk mempercepat ‘pernikahan’ antara pendidikan vokasi dengan industri. Anggaran tersebut bisa dimanfaatkan pendidikan vokasi untuk tahapan kenalan, penjajakan hingga akhirnya melakukan pernikahan (kerjasama).
“Kami ingin tidak berhenti pada semangat dan jargon, tidak sekedar seremonial, tetapi harus terjadi pernikahan,” kata Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto pada diskusi bertema Peningkatan Mutu Kemitraan Perguruan Tinggi Vokasi dengan DUDI Berbasis KKNI dan Berstandar Industri yang dilakukan secara virtual, Jumat (10/7/2020).
Wikan mengatakan pihaknya siap menjadi mak comblang dari tahapan pernikahan tersebut. Mak comblang disini tak sekedar mengenalkan kedua belah pihak tetapi juga mendorong agar segera dilakukan kerjasama level menikah.
“Link and macth milenial itu ya terjadinya pernikahan antara pendidikan vokasi dengan industry,” tukas Wikan.
Ia mengingatkan betapa menguntungkannya jika pernikahan pendidikan vokasi dengan industri itu terjadi. Lulusan pendidikan vokasi pasti akan terserap dunia industri karena softskill yang dikuasai lulusan pendidikan vokasi merupakan ketrampilan kerja yang memang dibutuhkan industri.
Data mencatat Indonesia memiliki pendidikan vokasi berupa 2.200 kampus vokasi, 14 ribu SMK dan 17 ribu lembaga kursus. Sekitar 30 persen dari pendidikan vokasi tersebut saat ini sudah menikah dengan paket lengkap. Targetnya 90 persen pendidikan vokasi harus segera menikah dengan dunia industry.
Kemendikbud sendiri saat ini sedang menyusun indikator kinerja utama (IKU) untuk mengevaluasi program “pernikahan massal” antara pendidikan vokasi dan dunia industri. IKU ini yang nantinya akan diterapkan di semua jenjang pendidikan tinggi di Tanah Air dan menjadi basis kontrak kinerja. Untuk tahap awal akan diterapkan pada politeknik negeri baru kemudian ke pendidikan vokasi milik swasta.
Sebagai langkah awal, Kemendikbud lanjut Wikan bakal melakukan nota kesepahaman dengan industri.