YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2022 semakin dekat. Output yang diharapkan dari penyelenggaraan Rakernas Lazismu tahun ini adalah program kerja dan RAPB tahun 2022. Rangkaian pelaksanaan Rakernas diawali dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan dan input dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) Anggaran sekaligus sosialisasi dan implementasi SIM Akuntansi untuk Lazismu secara nasional. Kegiatan yang digelar oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini diikuti oleh eksekutif bidang keuangan Lazismu Wilayah dengan konsep ToT (Training of trainer). Dengan konsep ini, hasil dari Bimtek akan dilatihkan kembali kepada peserta pra-rakerwil yang diikuti oleh Lazismu Daerah dan Kantor Layanan tingkat Provinsi.
Bimtek SIM Keuangan (Anggaran dan Akuntansi) berlangsung di Ayaartta Hotel Malioboro, Yogyakarta pada Selasa-Kamis (23-25/11), dihadiri oleh 28 orang peserta yang berasal dari 24 Lazismu Wilayah di Indonesia. Pada pembukaan kegiatan ini, turut berhadir Rizal Yaya (Badan Pengawas Lazismu PP Muhammadiyah), Mahli Zainuddin Tago (Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah), Erni Juliana (Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah), Edi Suryanto (Direktur Kelembagaan, Operasional, Keuangan, HRD, dan Wakil Manajemen Lazismu PP Muhammadiyah), serta direksi dan staf.
Pada sambutannya, Edi Suryanto selaku Direktur Kelembagaan, Operasional, Keuangan, HRD, dan Wakil Manajemen Lazismu PP Muhammadiyah mengungkapkan, tema yang diusung dalam Rakernas tahun ini merupakan kelanjutan dari Rakernas sebelumnya. Hal inilah yang mendasari Lazismu untuk mengembangkan beberapa SIM untuk digitalisasi.
“Rakernas tahun lalu kita mengusung tema Digitalisasi Filantropi untuk Pencapaian SDG’s. Pasca rakernas kita mulai mengembangkan beberapa SIM untuk digitalisasi. SIM mulai dari digital fundraising, kemudian SIM keuangan, SIM RAPB, SIM akuntansi, kemudian nanti pengembangan berikutnya SIM Aset yang nanti kita kembangkan sebagai satu kesatuan Sisten Informasi Manajemen,” ungkapnya.
Edi kemudian menyebutkan, tujuan dari pelaksanaan Bimtek SIM Keuangan ini adalah tersusunnya RAPB Nasional yang akan disahkan pada pelaksanaan Rakernas Lazismu. Ia menambahkan, pada hari terakhir nanti akan dilakukan tinjauan terhadap target serta rencana penyaluran yang akan dilakukan oleh masing-masing wilayah.
“Output hari ini adalah tersusunnya RAPB Nasional yang nantinya akan disahkan ketika Rakernas yang akan datang. Di hari terakhir nanti akan kita tinjau sama-sama berapa target wilayah dan berapa rencana penyaluran dari masing-masing wilayah,” tambahnya.
Standarisasi pelaporan juga diharapkan Edi agar bisa terimplementasikan dengan baik, terutama saat menjalani audit yang diadakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
“Dengan adanya Bimtek ini kita harapkan standarisasi pelaporan itu bisa terimplementasi dengan baik sehingga nanti kita masuk KAP itu dengan format yang sama. Itu akan jauh lebih memudahkan bagi kita sebagai pendamping penyusun keuangan ataupun nanti ketika pemeriksaan oleh KAP,” ujarnya
Selain itu, Edi juga menegaskan bahwa pelaksanaan Bimtek SIM Keuangan ini juga sebagai ToT. Ia pun berharap agar para amil utusan dari berbagai Lazismu Wilayah ini dapat meneruskan ilmu yang didapatkan kepada amil lainnya di daerah masing-masing. “Jadi nanti teman-teman sepulang dari sini dapat meneruskan ilmu yang didapatkan selama pelatihan disini kepada teman-teman di daerah maupun Kantor Layanan di bawah koordinasinya,” harapnya.
Senada dengan Edi, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin Tago juga berharap agar para peserta kegiatan ini dapat menularkan ilmu yang didapatkannya kepada para amil Lazismu lainnya, terutama amil di bidang keuangan. “Ini sekaligus menjadi ToT. Saya harap teman-teman bisa menularkan ilmu ini kepada amil bidang keuangan lain yang tidak bisa hadir pada kesempatan ini,” ujarnya.
Mahli melanjutkan, saat ini Lazismu sudah berada pada putaran terakhir periode masa bakti. Ia pun menekankan agar para amil dapat melakukan yang terbaik. “Ibarat lari marathon, Lazismu sudah sampai pada putaran terakhir. Karena waktu yang tinggal satu tahun ini, kita harus melakukan yang terbaik dan tercepat. Kata kuncinya adalah percepatan,” katanya.
“Hari ini kita mulai bimbingan teknis, dimulai dengan sosialisasi kemudian implementasinya. Jadi nanti teman-teman sudah bisa membuat laporan keuangan melalui SIM Keuangan tersebut. Kalau ini bisa kita realisasikan, maka saat pengesahan RAPB tahun 2022 di Banten nanti datanya sudah digital semuanya,” sambung Mahli. Ia melanjutkan, “Dan itu dimulai dengan langkah-langkah dari teman-teman sebagai amil pilihan pada kesempatan ini.”
Harapan Mahli, para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan selalu fokus. “Karena itu kami dan Lazismu secara keseluruhan sangat bangga dan mengharapkan partisipasi penuh dari teman-teman sekalian karena ini menjadi tulang punggung dari seluruh aktivitas Lazismu kita secara nasional. Mari kita jalani proses ini dengan baik, kita fokus di sini,” harapnya.
Keberadaan SIM Keuangan ini pun menurut Mahli dapat membuat disiplin organisasi menjadi lebih baik. Ia bercerita, saat ini Lazismu sedang menjalani proses audit. Dalam audit tersebut, terjadi peningkatan jumlah Lazismu serta nilai yang diaudit. Namun menurutnya, jumlah Lazismu yang mengikuti audit hanya sekitar 10 persen dari total kantor Lazismu yang ada. “Jika dibandingkan dengan jumlah kantor kita, ini baru 10 persen. Dengan diluncurkannya sim keuangan ini, tidak ada lagi kantor Lazismu yang tidak mengikuti audit. Pasca rakernas kita akan mulai memberlakukan disiplin organisasi secara lebih baik,” tegasnya.
Rangkaian agenda Bimtek SIM Keuangan (Anggaran dan Akuntansi) kemudian dilanjutkan dengan sesi Ramah Tamah antar Lazismu yang dipandu oleh Erni Juliana, mewakili Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah. Para amil bidang keuangan yang hadir di acara ini dapat saling bertukar pikiran mengenai kondisi yang ada di masing-masing daerah, agar dapat menemukan solusi penyelesaian dari Lazismu PP Muhammadiyah.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]