MALANG, MENARA62.COM – Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXII Tahun 2023 pada 4 – 7 Oktober 2023 di Grand Mercure, Malang, Jawa Timur.
PIT XXII menjadi kegiatan PIT pertama yang dilaksanakan secara luring setelah pandemi Covid-19 melanda dunia. Itu sebabnya, tema PIT kali ini mengangkat “Rising to the Challenge: Innovations and Strategies for Rehabilitation in a Post-Pandemic World”. Tema ini diangkat karena selama pandemi Covid-19 terjadi, PERDOSRI mampu beradaptasi dan bertahan sebagai profesional.
Kegiatan PIT XXII ini secara resmi dibuka oleh Ketua Pelaksana PIT XXII PERDOSRI 2023, DR. Dr. Yose Waluyo, Sp.K.F.R., M.S. (K), pada Kamis (5/10/2023).
Sementara itu, sambutan disampaikan oleh Ketua PP PERDOSRI Dr. Rumaisah Hasan, Sp.K.F.R., N.M. (K) AIFO-K, Ketua PB IDI yang diwakilkan Ketua Bidang Organisasi PB IDI Dr. Eka Mulyana, Sp. OT(K), dan Ketua IDI wilayah Jawa Timur DR. Dr. Sutrisno, Sp.OG (K).
Ketua PP PERDOSRI Dr. Rumaisah Hasan, Sp.K.F.R., N.M. (K) menyampaikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berperan membantu memulihkan fungsi tubuh pasien yang mengalami gangguan atau disabilitas.
“Saat pandemi terjadi, banyak pasien penderita Covid-19 mengalami berbagai gejala. Seperti kelelahan, sesak napas, dan lemah, yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah sejak awal didiagnosis terkena Covid-19,” ujarnya.
Kehadiran Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi membantu memulihkan kondisi pasien Covid-19. Salah satunya dengan memberikan bantuan layanan rehabilitasi bagi pasien yang telah sembuh dari Covid-19.
“Di sini, para ahli yang tergabung dalam PERDOSRI berperan membantu pasien untuk mendapatkan kembali kekuatan dan fungsinya melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan rehabilitasi lainnya yang memiliki peran penting dalam membantu pasien pulih dari dampak jangka panjang Covid-19,” lanjut Dr Rumaisah.
Menurutnya, pandemi menjadikan banyak profesional kesehatan tertantang untuk menciptakan bagaimana cara memberikan perawatan penyembuhan kepada pasien Covid-19. Termasuk juga Perdosri yang juga ikut memikirkan dan meningkatkan cara memberikan perawatan kepada pasien.
“Melalui kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan ini, para ahli mengeksplorasi cara-cara yang dapat dilakukan pasca pandemi, yang diharapkan bisa diadopsi oleh negara lain mengingat pandemi Covid-19 melanda hampir di semua negara,” kata Dr. Rumaisah.
Ketua Pelaksana PIT XXII PERDOSRI 2023, DR. Dr. Yose Waluyo, Sp.K.F.R., M.S. (K), menyampaikan terdapat lebih dari 1300 peserta PIT PERDOSRI XXII.
Para peserta ini terdiri dari Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi anggota PERDOSRI, serta Dokter Umum yang memiliki minat dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Diharapkan, melalui kegiatan PIT ini dapat mengakomodasi para Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk terus melakukan update keilmuan dan keterampilannya melalui sesi-sesi ilmiah dan workshop. “Sehingga dapat semakin meningkatkan daya saing para dokter baik di tingkat regional maupun internasional,” katanya.
Adapun kegiatan PIT XXII dimulai pada hari pertama 4 Oktober 2023 dengan dilaksanakannya Pre-Symposium Workshop terdiri dari 5 workshop secara bersamaan.
Hari kedua dan ketiga, 5-6 Oktober 2023 terdapat kegiatan simposium yang terdiri dari 16 satelite symposium dengan 33 materi pada hari kedua dan 32 materi pada hari ketiga dengan topik yang sangat menarik dan para pembicara yang sangat berkompeten di bidangnya.
Selain itu, terdapat 4 plenary lecture, dengan judul materi Unlocking the Path to Pain Relief: A Comprehensive Approach to Pain Management in Rehabilitation Medicine with a Focus on the International Classification of Functioning, Disability, and Health (ICF); Rehabilitation for Cancer patients; Robot-based interventional program for autistic children; The future, challenges, and opportunities for Asia-Oceanian PMR – Where are we?
PIT kali ini tidak hanya menghadirkan pembicara yang berasal dari dalam negeri yaitu Dr.rer.biol.hum Boya Nugraha, MS, tetapi juga pembicara dari luar negeri, di antaranya Prof. Francesca Gimigliano, MD (Italy), PhD; Prof. Fary Khan MBBS, MD, FAFRM (RACP) (Australia).
Ada juga Prof. Dr. Fazah Akhtar Hanapiah (Malaysia); Prof. Jules G. Becher, MD, PhD (The Netherlands); Prof. Yukio Mikami, MD, PhD (Japan); Prof. Reynaldo R. Rey-Matias MD, FPARM, MSHMS (Philippine); Prof. Dr. Mazlina Binti Mazlan (Malaysia); dan Prof. Dr. Anwar bin Suhaimi (Malaysia)
Pada hari kedua juga terdapat scientific session yang terdiri dari e-poster presentation dan oral presentation.Pada hari keempat, 7 Oktober 2023 dilaksanakan 4 workshop tentang manajemen nyeri, stunting dan feeding pada anak, analisis gerak fungsional pada sport, dan workshop untuk dokter umum yang berjudul “How to be a PM&R Resident, tips and trick” dan “Cervical and Low Back Disorders”.
Terdapat juga kegiatan seminar awam dan rehabilitasi komunitas meliputi pengabdian masyarakat pada lansia dengan osteoporosis dan penyakit persendian tulang dan otot yang diadakan di RS Marsudi Waluyo.
Kemudian pada 7-8 Oktober 2023 juga dilaksanakan workshop Up Grading Tingkat Nasional ‘Penguatan Kompetensi Tenaga Medis dalam Bimbingan Manasik di PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) dan PPIUÂ (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah)’ kerjasama Ikatan Pembimbing Haji dan Umrah Indonesia (IPHUIN), Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) dan didukung oleh Kementerian Agama Rl (Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh), Kementerian Kesehatan RI (Kapuskes Haji) serta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan dan standarisasi kemampuan dalam pemeriksaan calon jamaah haji,” sebutnya.
Setiap harinya, dalam PIT terdapat kegiatan pameran alat-alat canggih dan modern di bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari berbagai produsen alat kesehatan dari dalam dan luar negeri.
Di antaranya terapi robotik untuk pemulihan fungsi saraf, pembuatan kaki dan tangan palsu, serta orthosis yang memanfaatkan teknologi AI dan 3D scanner.
Terdapat juga alat-alat terapi di bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk penanganan nyeri, percepatan pemulihan dan perbaikan fungsi yang berbasis pada teknologi digitalisasi dan automatisasi, seperti shock wave, high intensity laser therapy, magnetic field therapy, cryotherapy.
Selain sesi ilmiah symposium dan workshop, terdapat pula acara yang tidak kalah menarik Gala Dinner dan Resident Night. Kegiatan ini sebagai bentuk refreshing para dokter dan meningkatkan keakraban sesama dokter. Juga digelar pelantikan 84 dokter Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang baru.
Selama acara berlangsung juga disertai kegiatan rapat organisasi, yaitu Pengurus Pusat PERDOSRI dan kolegium Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia, rapat Pengurus Perhimpunan dan Kolegium.
“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk terlibat secara bermakna diskusi, bertukar wawasan yang sangat berharga, dan menjalin kolaborasi yang akan berkontribusi pada kemajuan profesi kita,” ujarnya.