SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meresmikan Gedung Serbaguna Ahmad Syafi’i Ma’arif Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Kampus 2 sekaligus meluncurkan e-KTAM nasional, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari tasyakuran besar UMS yang juga menandai grand opening Rumah Sakit AR Fahrudin.
Rektor UMS Prof. Harun Joko Prayitno dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pimpinan, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan yang hadir. Ia menyebut momen tersebut sebagai “triple healing” karena menghadirkan tiga agenda strategis sekaligus: peresmian gedung FEB, pembukaan rumah sakit, dan peluncuran Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah elektronik (e-KTAM).
“Ini adalah bentuk syukuran bersama. Tiga ikhtiar besar UMS kami hadirkan dalam satu momentum, sebagai wujud komitmen pengembangan pendidikan, kesehatan, dan layanan organisasi,” ujar Prof. Harun.
Rektor menjelaskan, pembangunan gedung FEB merupakan mimpi lama yang akhirnya terwujud seiring besarnya peran fakultas tersebut di UMS. Dari total sekitar 44 ribu mahasiswa UMS, sebanyak 6.791 mahasiswa atau sekitar 16 persen berasal dari FEB, didukung 108 dosen yang terdiri atas delapan guru besar, 38 lektor kepala, dan 68 lektor.
“Komposisi ini menunjukkan kesinambungan akademik yang kuat. Insyaallah Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan terus maju dan berkembang,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Prof. Harun juga memaparkan capaian institusional UMS yang kini memiliki 80 program studi, dengan sekitar 90 persennya telah meraih akreditasi unggul. UMS juga tengah menunggu terbitnya izin beberapa program studi baru, termasuk profesi arsitek serta rencana pembukaan S3 Informatika, S3 Kesehatan, dan S3 Kedokteran, yang akan menggenapkan UMS menuju 100 program studi.
Penamaan Gedung Serbaguna Ahmad Syafi’i Ma’arif, menurut Rektor, merupakan kehormatan besar bagi UMS karena diberikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir. Ia berharap gedung tersebut mampu menginspirasi sivitas akademika FEB untuk melahirkan pemikiran dan praktik ekonomi yang adil, merata, beradab, dan berkemajuan.
“Gedung ini bukan hanya milik FEB, tetapi untuk bersama. Kami persilakan Persyarikatan dan AUM di wilayah sekitar memanfaatkannya agar benar-benar memberi nilai kemaslahatan,” katanya.
Dalam acara tersebut juga disampaikan komitmen sosial UMS melalui pemberian beasiswa khusus bagi mahasiswa asal Aceh dan Sumatera sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana. Peluncuran e-KTAM nasional pun menjadi penanda transformasi digital layanan kemahasiswaan dan keorganisasian Muhammadiyah.
Peresmian gedung dan peluncuran e-KTAM ini menegaskan langkah UMS dalam menguatkan peran sebagai kampus unggul, adaptif, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan umat dan bangsa. (*)

