SOLO, MENARA62.COM — Puncak Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo berlangsung meriah di hall sekolah setempat, Selasa (29/10/2019).
Kegiatan yang diikuti oleh 170 siswa kelas 4 dan 5 tersebut meliputi peresmian kafe literasi, launching buku karya siswa, penilaian lomba majalah dinding, dan pojok baca kelas.
Beberapa tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Rita Nirbaya, ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah, Tridjono, dan pengawas gugus I Slamet Riyadi, Titik Sayekti.
Kegiatan diawali dengan seremonial dan tampilan siswa yang tergabung dalam ekskul paduan suara. Tridjono, ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Kota Surakarta mengapresiasi gelaran acara ini.
“Kegiatan ini sangat bagus sebagai upaya membangun kesadaran gemar membaca dan menulis di kalangan warga sekolah,” ujarnya.
Peresmian
Puncak acara ditandai dengan peresmian kafe literasi dan launching buku karya siswa oleh Rita Nirbaya, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Dalam sambutannya, Rita Nirbaya mengaku gembira karena gerakan literasi sekolah yang diinisiasi oleh dinas pendidikan terimplementasi dengan sangat baik di sekolah ini.
“Kafe literasi ini merupakan terobosan yang sangat bagus untuk memfasilitasi siswa supaya lebih gemar membaca, ungkapnya. Ia juga mengapresiasi penerbitan buku berjudul “Menabung Kenangan” yang merupakan karya kumpulan tulisan siswa kelas 6.
“Buku ini benar-benar akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan karena berisi ungkapan perasaan siswa selama sekolah di sini,” katanya.
Di akhir acara, dilakukan pemotongan pita oleh Rita Nirbaya, menandai peresmian kafe literasi. Setelah itu siswa tampak asyik membaca-baca buku di kafe tersebut. Para tamu undangan juga menuliskan testoni dan pesan kesan terkait acara puncak bulan bahasa dan sastra ini.
Siti Junaidati, selaku panitia kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan bulan bahasa dan sastra diinisiasi oleh tim klaster guru bahasa Indonesia.
“Momentumnya adalah peringatan hari Sumpah Pemuda yang kita kemas menjadi kegiatan yang produktif untuk peningkatan literasi warga sekolah,” ujarnya.