BOGOR, MENARA62.COM — Ahad (22/7/2018), penumpang KRL di Stasiun Bogor harus ikut antre panjang di depan lokat. Mereka terpaksa tidak bisa menggunakan kartu elektronik, karena sedang pergantian sistem.
Kondisi ini, tentu membuat banyak calon penumpang KRL kecewa, namun mereka tidak punya pilihan lain. Kartu elektronik berlangganan tidak bisa digunakan untuk masuk, mereka harus membeli kartu harian.
“Seharusnya tidak perlu ganti sistem, toh yang selama ini sudah jalan baik. Perbaikan atau untuk alasan peningkatan pelayanan, tetapi merugikan penumpang,” ujar Sari, warga Serpong yang ingin pulang menggunakan KRL dari Stasiun Bogor.
Adin pun mengeluhkan tentang sistem pembayaran ini, sewaktu masuk dari stasiun Bogor, ia bisa menggunakan kartu e-money, namun ketika turun di stasiun Jurangmangu, harus ikut antre untuk membayar secara manual.
“Padahal jatah uang transportasi saya sudah di kartu, nah ini harus manual bayarnya. Saya bawa uang cashnya ngepas lagi,” ujarnya.
Secara terpisah, Eva Chairunisa VP Komunikasi Perusahaan PT KCI dalam siaran persnya mengatakan, selama pembaharuan dan pemeliharaan sistem e-ticketing masih berlangsung, pengguna KRL dihimbau menyiapkan waktu lebih untuk menggunakan KRL.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. “Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga kehandalan sistem ini di masa yang akan datang.
Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018. Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu, maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin (23/7/2018), tansaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
Tiket kertas dijual seharga Rp3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi, pengguna jasa dihimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas. Prosedur pembeliannya, pengguna mengantre di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini. Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.
Untuk kenyamanan bersama PT KCI menghimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya.
PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saat ini seluruh petugas telah dikerahkan untuk mendukung pembaharuan sistem sekaligus membantu layanan kepada para pengguna KRL.