JAKARTA, MENARA62.COM – Sekjen MUI Buya Dr. Amirsyah Tambunan menyampaikan, Perhitungan tahun syamsiyah dengan Miladiyah (M) dan tahun Qomariyah yakni Hijriyah (H). Baik syamsiyah maupun qamariah merupakan satu kesatuan dalam penanggalan atau kalender Islam. Misalnya ketika menghitung waktu salat lima waktu menggunakan syamsiyah.
“Oleh karena itu pergantian tahun 2023 ke 2024 M merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah. Soal pergantian tahun paling tidak dapat di makna; pertama, bermakna waktu masa lalu untuk memprediksi masa depan; kedua, masa kini untuk persiapan masa depan lebih baik; ketiga, masa yang akan datang juga harus lebih baik. Karena itu pergantian tahun harus mampu melakukan muhasabah terhadap masa lalu, masa kini dan masa depan” ungkap Buya Amirsyah Tambunan yang juga ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PP Muhammadiyah.
Muhasabah bermakna melakukan koreksi untuk perbaikan terhadap perbuatan, sikap dalam bentuk kelemahan, kesalahan, dan mempertahankan kebaikan pada diri sendiri, kelompok dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar lebih baik terutama di tahun politik 2024.
Allah memberikan kelebihan kepada manusia untuk menentukan masa depan yang lebih baik sebagaimana perintah Allah Surat Ar-Ra’d, ayat 11,
إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri agar lebih baik pada masa depan.
Dalam konteks ini Rasulullah SAW bersabda:
Rasulullah SAW bersabda,
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
Artinya: “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR Al Hakim)
Mengubah masa depan yang lebih baik diperlukan tiga hal; pertama, ikhtiar yang terencana, terarah, terukur agar kehidupan manusia agar lebih baik; kedua, ikhtiar yang baik di dasarkan atas do’a dan harapan yang optimis dengan motivasi agar masa depan lebih baik. Ketiga, kemampuan manusia melakukan ikhtiar dan doa akhirnya bertawakkal kepada Allah.
Buya Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menyampaikan kepada masyarakat Selamat Tahun Baru 2024, dimaana pada Tahun baru ini mari tingkatkan ketakwaan kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT.
Selamat menyambut tahun yang penuh berkah. Pungkasnya.