“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud )
“Pandai-pandailah memilih teman”, demikian nasihat yang sering disampaikan para orang tua kepada anak-anaknya. Sebuah petuah sederhana, namun sarat makna jika dikaji lebih jauh.
Ya, teman, kawan, sahabat, atau apa pun istilahnya adalah orang yang dekat dengan kita. Biasanya usia mereka sebaya dengan kita. Tetapi tidak jarang juga, mereka lebih muda atau lebih tua dari kita.
Mereka adalah orang-orang yang bergaul dengan kita karena alasan tertentu. Alasan itu bisa karena satu sekolah, satu kampus, satu profesi, satu kantor, satu komunitas hobi, satu visi, atau karena alasan lainnya.
Intensitas frekuensi hubungan kita dengan mereka, disadari atau tidak akan memberikan dampak bagi kehidupan kita. Tentu ada dua kemungkinan dampak yang akan timbul akibat pertemanan atau pergaulan tersebut, yakni positif dan negatif.
Ketika teman sepergaulan kita memberi dampak positif bagi kehidupan kita, beruntunglah kita. Karena ada nilai tambah dalam hubungan pertemanan atau pergaulan tersebut. Sebaliknya, jika teman sepergaulan kita justru memberi pengaruh negatif bagi kehidupan kita, maka celakalah kita. Karena mereka telah menjerumuskan kita ke dalam kehidupan yang buruk. Maka, berhati-hatilah memilih teman.
Orang yang bergaul dengan penjual parfum, maka dia akan terkena aroma parfumnya. Sedangkan orang yang bergaul dengan penjual arang, dia akan terkena arangnya. Dengan kata lain, berteman dengan orang baik, akan memberi pengaruh baik bagi diri kita. Pun demikian, berteman dengan orang jahat, akan memberi dampak buruk bagi kita.
Pergaulan memang memberikan pengaruh yang signifikan dalam kehidupan seseorang. Kabar buruknya, pengaruh negatif jauh lebih cepat menular daripada pengaruh positif.
Betapa banyak orang yang mulanya baik, tetapi karena bergaul dengan orang-orang yang punya perangai buruk, memiliki perilaku negatif, bahkan jahat, pada akhirnya menjadi orang jahat juga.
Tetapi tidak sedikit, orang yang awalnya berperangai buruk, mempunyai perilaku negatif, tetapi karena sering bergaul dengan orang-orang yang baik, lambat laun dapat mengambil hikmah dari pergaulannya tersebut. Ia kemudian akhirnya menjadi orang baik.
Betapa besarnya pengaruh pergaulan dalam kehidupan kita. Maka tepatlah jika para orang tua senantiasa mewanti-wanti anak-anaknya untuk pandai-pandai memilih teman bergaul.
Ruang Inspirasi, Jumat (31/1/2020)