24.5 C
Jakarta

Peringati Hari Anak Nasional, RS PKU Muhammadiyah Bersama DP3AP2KB Kota Surakarta Gelar Kelas Edukasi BADUTA

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM –  Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta  bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar acara KELAS EDUKASI BADUTA DAN KONSULTASI Bersama Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Kebidanan, dan Nutrisionis di Aula Baitul Hikmah RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang dibuka langsung oleh Walikota Surakarta, Teguh Prakosa dan Asisten Kesra Sekda Surakarta Plt. Kepala DP3AP2KB Kota Surakarta, Purwanti, SKM, M.Kes, didampingi oleh Pengurus Harian MPKU Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakarta dan Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta beserta jajaran Direksi.

Di acara edukasi dan konsultasi yang dikemas santai dengan balon warna-warni dihadiri oleh 30 peserta sasaran orang tua dengan anak di bawah dua tahun , 5 peserta sasaran ibu hamil beresiko tinggi, 15 peserta Kader PPKBD Kelurahan, dan 8 peserta Penyuluh KB Banjarsari, menghadirkan narasumber dr. Rusmawati, M.Kes, Sp.A, Subsp.TKPS(K), dr. Dimas Mardiawan, M.Kes, Sp.OG, Subsp. Obsgynsos(K) dan Fitria Eka Purwandari, S.GZ). Ketiganya merupakan dokter dan nutrisionis RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Dalam sambutannya, Walikota Surakarta, Teguh Prakosa menyampaikan bahwa “stunting bukan penyakit, tetapi merupakan perilaku hidup keluarga, dan harus gotong-royong untuk penanganannya baik dari pemerintah, fasilitas pelayanan kesehatan dan kepedulian masyarakat sekitarnya.”

“Kolaborasi hari ini dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional sebagai momentum untuk semakin memperkuat komitmen kita semua termasuk rumah sakit dalam memberikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa, dimana cegah stunting yang menjadi tema utama saat ini harus dapat diturunkan prosentasenya, dan ini menjadi tugas kita semua”, jelas dr. Mardiatmo, Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta dalam sambutannya.

Dipaparkan oleh Fitria EkaPurwandari bahwa salah satu cara memperbaiki gizi anak untuk pencegahan stunting dengan memperhatikan pemberian MP-ASI. Syarat pemberian MP-ASI menurut WHO yaitu harus tepat waktu, adekuat atau cukup nutrisinya, aman dan higienis, serta yang paling penting yaitu prinsip responsive feeding, atau memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang dari si anak. Proses makan merupakan proses pembelajaran. Penuhi kebutuhan gizi seimbang Ketika memberikan makanan, terutama pemberian protein hewani sebagai zat gizi pencegah stunting. “Berikan makanan bervariasi, baik dari karbohidrat, protein, dan lemak supaya anak tidak bosan. Pada dasarnya semua makanan baik diberikan selama si anak tidak ada alergi makanan,” tambahnya.

Di Kelas Edukasi yang juga menghadirkan narasumber dr. Rusmawati melatih ibu peserta sasaran dan para kader dengan mengisi riwayat tumbuh kembang anak di Buku KIA dan juga menyampaikan tentang bagaimana anak dikatakan stunting dan pencegahan serta tata laksana penanganannya, salah satunya dengan perbaikan nutrisi gizi yang diasup. Di sela-sela acara tersebut, Beliau juga melayani konsultasi tumbuh kembang anak untuk 6 orang tua peserta sasaran didampingi Kader dan Penyuluh Lapangan KB Kecamatan Banjarsari.

Selain pelaksanaan Kelas Edukasi yang dilaksanakan di Aula RS, di Poliklinik Kebidanan bersama dr. Dimas Mardiawan dilakukan pelayanan gratis untuk pemeriksaan kehamilan dan konsultasi 5 peserta sasaran ibu hamil resiko tinggi rujukan dari PLKB Kecamatan Banjarsari.

Dan pada hari yang sama, sebanyak 100 pengunjung anak mendapatkan snack sehat yang dibagikan oleh dokter dan perawat anak di area poliklinik, dan juga diberikan souvenir untuk seluruh pasien anak yang dirawat inap pada tanggal tersebut. Simbolis pemberian souvenir maupun snack sehat dilakukan oleh Wakil Direktur Umum didampingi dokter spesialis anak dan perawat anak.

Koordinator Pelaksana Peringatan Hari Anak Nasional RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Betty Andriani berharap dalam kegiatan hari ini menjadi momentum bagi semua pihak senantiasa berkolaborasi dan bekerja sama dalam penurunan angka stunting untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan terlindungi. (*)

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!