24.1 C
Jakarta

Perkuat Ekosistem Rekacipta, Ditjen Dikti Segera Hadirkan Kedai Reka

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri selama ini belum optimal. Akibatnya terjadi missing link antara pereka cipta (perguruan tinggi) dan investor (industri).

Karena itu, untuk menghadirkan ekosistem rekacipta yang dapat memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud mengembangkan platform digital Kedai Reka.

“Ini adalah platform digital yang dapat mempertemukan sekaligus menghubungkan antara perguruan tinggi dengan industri,” kata Dirjen Dikti Prof Nizam, pada FGD bertema Membangun Ekosistem Reka Cipta Indonesia melalui Kolaborasi Penthahelix sebagai Implementasi Kampus Merdeka, yang digelar Ditjen Dikti kerjasama dengan Majalah SWA, Senin (7/9/2020).

Rencananya, platform ini akan diluncurkan pada Oktober 2020. Semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, besar maupun kecil tanpa kecuali bisa ambil bagian dalam platform Kedai Reka.

Dalam Kedai Reka ini, jelas Nizam, tidak ada lagi batasan birokrasi antara perguruan tinggi, industri dan masyarakat. Artinya mahasiswa, dosen, masyarakat umum, petani dan elemen lainnya dapat berinteraksi dan melakukan sinergi.

“Kami berharap platform Kedai Reka ini dapat mempertemukan permasalahan nyata di lapangan dengan solusi dari perguruan tinggi,” tukas Nizam.

Diakui, sejak pandemi Covid-19, perguruan tinggi berlomba melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki semangat kemandirian, inovatif, kompetitif dan solutif bagi masyarakat. Mereka berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mulai dari kurikulum, sistem teknologi informasi dan lainnya melalui kebijakan Kampus Merdeka kemendikbud.

Hingga saat ini tercatat lebih dari 1.000 inovasi berbentuk teknologi dan obat yang diciptakan perguruan tinggi seperti masker 3D, robot perawat, drone, alat rapid test, ventilator dan lainnya. Sementara, investor turut mendukung produksi berbagai reka cipta tersebut. Fenomena ini menjadi contoh yang selayaknya dilakukan antara pereka cipta dan investor.

Rekacipta merupakan sebuah upaya revitalisasi dan aktualisasi terhadap sebuah karya, agar kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh semua elemen secara efisien dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Berangkat dari fenomena tersebut, Ditjen Dikti memutuskan untuk membangun kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Tujuannya membangun ekosistem rekacipta di Indonesia sebagai implementasi Kampus Merdeka serta mendorong peran dunia industri dalam mendukung para perekacipta di perguruan tinggi.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!