27.3 C
Jakarta

Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga, LLHPB Aisyiyah NTB Adakan Budidaya Lele

Baca Juga:

NTB, MENARA62.COM — Dalam rangka memperkuat keluarga yang terdampak Covid-19, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTB bekerjasama dengan LLHPB Pimpinan Pusat Aisyiyah dan The Ford Foundation mengadakan program budidaya lele di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sasaran dari program ini adalah agar warga Aisyiyah dan Muhammadiyah. Terutama sekali, para pegawai Klinik Pratama yang terdampak langsung dari pandemi Covid-19.

Selain budidaya lele, program ini juga mendorong warga Aisyiyah untuk menanam sayuran.

Program budidaya lele dan menanam sayuran ini dimulai sejak Senin (10/8/2020) kemarin, diawali dengan sosialisasi program dan selanjutnya diikuti dengan pelatihan.

Sosialisasi program sendiri dihadiri oleh seluruh peserta Tim Manajemen Pangan yang terdiri dari Tri Nuryanti, Lolita Endang S, Nikmatullah, dan Qonita. Narasumber budidaya lele berasal dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram, LAZISMU dan MDMC NTB.

Pada tahap awal, peserta dibekali dengan pengetahuan budidaya lele dan bagaimana menanam sayuran yang baik dan benar.Selanjutnya, peserta dibuatkan wadah lele dari ember yang sudah dilubangi bagian atasnya. Ember-ember tersebut akan dihubungkan lewat pipa sebagai saluran air yang mengalirkan air dari penampungan ke ember lain yang berisi lele.

Sedangkan untuk penaman sayuran sendiri, dibuatkan wadah dari polybag yang sudah berisi tanah dan bercampur dengan kompos, sekam dan gambut kelapa. Pada tahap terakhir, biji aneka tanaman siap ditabur. Hasilnya dapat dinikmati dalam dua bulan kemudian.

Direktur Klinik Pratama, H. Musa Al Hadi kepada kompaslombok.com menyebutkan bahwa Klinik Pratama sebagai tempat berlangsungnya program ini merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan diLombok Timur yang terpaksa harus ditutup sementara waktu, sampai batas yang belum ditentukan karena dikhawatirkan akan terjadinya penularan virus Corona.

“Klinik Pratama sudah tidak menerima pasien sejak awal pandemi, kami antisipasi penularan Covid19. Meskipun begitu, selalu ada masyarakat yang ingin berobat, tetapi kami tolak untuk mencegah penyebaran virus Corona,” tuturnya pada Selasa (11/8/2020).

Mewakili Tim Manajemen Pangan, Lolita Endang mengharapkan agar program ini tidak berhenti sampai disini, tetapi dapat berkelanjutan. Sehingga ke depan, dapat memberdayakan ekonomi organisasi dan keluarga Aisyiyah, termasuk masyarakat pada umumnya.

Lolita menambahkan bahwa sangat penting untuk saling melengkapi dan saling membantu sesama organisasi dan lembaga yang berada di bawah naungan Muhammadiyah.

“Kolaborasi dari lembaga yang bernaung di Muhammadiyah untuk agenda keumatan sangatlah penting. Seperti, kerjasama dalam menghadapi bencana yang terjadi di NTB, sebagaimana saat gempa bumi tahun 2018 lalu dan pandemi Covid-19 tahun 2020 saat ini, harus kita atasi bersama,” tutupnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!