JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lakukan revitalisasi pendidikan kejuruan dan ketrampilan melalui penyesuaian struktur kurikulum yang selaras dengan dunia usaha (DUDI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Tujuannya adalah untuk mempercepat kemandirian bangsa.
“Untuk mendukung revitalisasi pendidikan kejuruan, sebanyak 12.750 guru telah dilatih menjadi guru produktif guna memenuhi kebutuhan guru SMK. Kami juga merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda,” jelas Mendikbud Muhadjir Effendy, Selasa (19/12/2017).
Selain itu, Kemendikbud juga telah melakukan kerja sama dengan 8 kementerian/lembaga, dan 16 dunia usaha dan dunia industri.
Saat ini diakui Mendikbud, sebanyak 3.574 industri telah bekerjasama dengan SMK. Program tersebut diharapkan akan mempercepat lulusan SMK untuk terjun ke dunia kerja.
Untuk memperkuat pendidikan vokasi, Kemendikbud lanjut Muhadjir telah membuat 219 SMK rujukan, serta 421 SMK menjadi LSP-P1, dan 6 PPPPTK menjadi LSP-P2. Selain itu, sebanyak 1.304 lembaga kursus menjadi TUK.
“Kita telah membangun 465 USB SMK, 14.428 ruang kelas baru, 4.493 ruang praktik, dan merehab 3.686 ruang belajar,” jelas Mendikbud.
Pada tahun ini pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, SMK, dan SLB, Kemendikbud telah membangun 397 Unit Sekolah Baru (USB), 2.314 Ruang Kelas Baru (RKB). Untuk kebutuhan guru di daerah 3T, Kemendikbud tahun ini mengirimkan sebanyak 6.296 Guru Garis Depan.