28.2 C
Jakarta

Perlu Upaya Peneguhan Identitas Islam Berkemajuan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM— Prof  Dr Achmad Jainuri mengatakan, penguatan ajaran Islam, perlu dipahami dan diimplementasikan secara nyata, apa sesungguhnya Islam berkemajuan itu? Langkah itu, harus diikuti dengan upaya meneguhkan identitas Islam berkemajuan.

“Islam yang universal, yang berlaku semua jaman dan semua manusia. Artinya, ini yang membedakan dengan agama lain, yang diturunkan kepada nabi sebelumnya. Islam berkomitmen keuniversalannya dan memasuki semua zaman,” ujar Achmad Jainuri pada peserta pengkajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Senin (13/5/2019).

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN SA) Surabaya ini mengatakan, klaim Islam sebagai agama universal yang mencakup seluruh aspek kehidupan berlaku sepanjang masa untuk semua manusia dan menembus batas geografis harus diaktualisasikan.

Ia mengatakan, tema meneguhkan Identitas Islam berkemajuan dalam era post truth sesungguhnya terkait dengan empat hal. Pertama, karakteristik Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin. Karakteristik ini yang memberikan landasan lengkap bagi semua aspek kehidupan.

Kedua, terkiat dengan ajaran yang luas cakupannya ini, dipahami dan diimplementasikan dalam konteks kehidupan nyata pada ruang dan waktu, yang berbeda dalam sejarah umat manusia.

Ketiga, Islam berkemajuan adalah salah satu bentuk pemahaman Islam universal.

Keempat, upaya peneguhan identitas Islam berkemajuan melalui komitmen melaksanakan nilai-nilai ajaran yang universal ini.

“Makanya semakin luas ilmu yang dipahami orang, maka al Quran semakin luas. Tetapi kalau ilmu manusia sempit, maka sempit memahami al Quran,” ujarnya.

Terkait dengan post truth, menurut Achmad Jainuri, bisa menjadi koreksi bagi masyarakat yang selalu menganggap dirinya selalu benar. Di era ini, lambat atau cepat akan ada masyarakat yang memeluk banyak agama. Mereka bukan hanya mengambil nilai satu agama tetapi pengakuan. Kemudian ada pengakuan pluralitas.

“Pengakuan bukan berarti membenarkan,” ujarnya.

Dasar post truth, menurut Achmad Jainuri, berkembang karena ada kecenderungan sikap abu-abu, sesuatu yang tidak jelas. “Antara benar dan salah menjadi tidak jelas, yang jujur dikatakan bohong, yang pembohong dikatakan selalu benar,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!