“…Kapankah datangnya pertolongan Allah? Ketahuilah olehmu, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Q.S. Al-Baqarah: 214)
Ketika berbagai persoalan hidup datang silih berganti mendera seseorang. Ketika kesulitan demi kesulitan tak henti-hentinya mengiringi langkah kakinya. Ketika segala usaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik seolah menemui jalan buntu. Ketika itu, seseorang mungkin bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa semua ini terjadi? Kapan pertolongan Allah akan datang?
Pertanyaan dengan nada agak ‘menggugat’ ketetapan Allah disertai rasa ragu akan datangnya pertolongan dari-Nya. P ada hakekatnya menunjukkan keputusasaan serta ketidaksabaran seseorang dalam menjalani proses kehidupan.
Padahal, kehidupan ini merupakan proses perjalanan panjang manusia, lengkap dengan lika-liku serta pernak perniknya. Perjalanan yang harus terus dijalani dengan selalu memohon bimbingan serta petunjuk dari-Nya.
Hadirnya duka, derita, kesedihan, serta segala bentuk ujian dan cobaan hanyalah sebuah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam buaian suka, gembira, senang, serta berbagai bentuk kebahagiaan lainnya.
Segala warna-warni kehidupan yang hadir mengiringi langkah kaki kita, hanyalah peristiwa sesaat yang selalu datang silih berganti. Kesenangan hanyalah sesaat, pun kesedihan tidak akan berlangsung lama. Duka hanya sekadar mampir, suka pun datang menggantikannya.
Ketika kesengsaraan datang menyapa, kebahagiaan sudah siap menjemput kita. Demikian seterusnya, tidak ada yang abadi, semua hanyalah peristiwa temporal, sesaat yang datang silih berganti, saling melengkapi.
Di sinilah letak keadilan Allah. Kebahagiaan akan terasa begitu indah, ketika sebelumnya kita mengecap rasanya kesengsaraan. Suka menjadi pelipur lara yang begitu berharga, ketika duka lebih dahulu menyapa kita. Pun kesenangan menjadi sangat berarti, ketika sebelumnya kesedihan akrab menemani. Manis akan terasa manis, setelah kita mengecap rasanya pahit.
Dengan demikian tidak sepatutnya lagi kita mempertanyakan kenapa ada derita ketika bahagia tercipta, kenapa ada sang hitam, jika putih menyenangkan….
Ayat yang penulis kutip di awal tulisan ini, turun pada waktu perang Khandaq, dimana umat Islam ditimpa kesulitan, keletihan, kelaparan dan bermacam-macam penderitaan. Sedangkan kaum musyrikin memperlihatkan permusuhannya dengan gencar, sehingga para sahabat ada yang mengeluh. Rasul pun bertanya: Kapankah datang pertolongan Allah? Allah menjawab: “Ketahuilah olehmu, bahwa pertolongan Allah itu dekat.”
Ayat ini merupakan jawaban sekaligus janji Allah atas pertanyaan hamba-Nya tentang kapan datangnya pertolongan Allah. Kita semua tentu yakin bahwa Allah tidak akan ingkar janji. “…Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji.” (Q.S. Ali Imran: 9)
Atas dasar keterangan ayat-ayat di atas, maka tidak ada alasan bagi kita untuk meragukan datangnya pertolongan Allah. Tentang persisnya, kapan waktu datangnya pertolongan Allah tersebut hanya Allah yang tahu. Dan Dialah yang punya hak prerogatif untuk menentukan kepada siapa dan kapan datangnya pertolongan itu.
Ruang Inspirasi, Rabu, 22 Desember 2021.