25.9 C
Jakarta

Pesantren dan Santri Sehat ala Muhammadiyah

Baca Juga:

LAMONGAN, MENARA62.COM — MPKU PP Muhammadiyah menyelenggarakan Workshop Pesantren Sehat Berkemajuan dan Launching Sistem Informasi Kesehatan dengan tema “Mewujudkan Pondok Pesantren Sehat Berkemajuan, Sehat Santrinya, Kuat Bangsanya”. Workshop dilaksanakan pada Selasa-Kamis (8-10/10/2019) di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran Kabupaten Lamongan. Pada Selasa 8 oktober, workshop dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesmas, dr. Abdullah Wasi’an.

Deni Wahyudi Kurniawan, divisi kesehatan masyarakat Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah menyatakan, bahwa Workshop ini merupakan rangkaian kegiatan kerja sama antara MPKU dan Lembaga Pembinaan Pesantren PPM dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tahun ini MPKU bersama LP2 menyelenggarakan tiga workshop pesantren sehat di Paciran, Bima, dan Yogyakarta.

Partisipasi pesantren dalam kampanye gerakan masyarakat sehat sangat dinantikan. “Peran serta masyarakat termasuk pesantren sangat penting dalam upaya mempromosikan gerakan masyarakat hidup Sehat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Deni. “Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi 2045 yang merupakan kesempatan sekali seumur hidup untuk memanfaatkan windows of opportunity itu,” tambahnya.

KH Abdul Basith, ketua LP2 PWM Jawa Timur berharap workshop ini bisa menjadi langkah awal untuk melaksanakan pedoman pesantren sehat yang sudah dirumuskan LP2 PP Muhammadiyah. “Kita sudah menetapkan standar pesantren sehat yang bisa diterapkan di seluruh pesantren Muhammadiyah secara umum,” ujarnya. LP2 sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan pesantren. KH Basith juga berharap workshop serupa bisa dilaksanakan di pondok pesantren di wilayah lain.

Sementara itu KH Ahmad Munir, pimpinan pondok modern Paciran menyatakan bahwa kegiatan ini sangat sesuai dengan ajaran Islam. “Islam menganjurkan menjaga kebersihan dan kesehatan sebagaimana diatur dalam berbagai hukum Islam seperti soal toharoh, istinja dan istinsar, adab membuang sampah dan adab buang air dan banyak lainnya,” jelas KH Ahmad Munir. Muslim yang baik semestinya bisa menjaga kesehatan dan kebersihan.

dr. Abdullah Wasi’an dalam sambutannya menyatakan akan mendukung kegiatan semacam ini karena peran serta masyarakat itu sangat penting dalam kesehatan. “Promosi kesehatan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan dari perspektif birokrasi, partisipasi tokoh dan elemen masyarakat sipil sangat penting karena kehadirannya bisa lebih dekat dengan masyarakat,” tambahnya.

Peserta workshop di Paciran kali ini diikuti oleh 43 orang terdiri atas berbagai unsur termasuk Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, RS Muhammdiyah Kabupaten Lamongan, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesantren, Pimpinan Muhammadiyah Lamongan dan Paciran dan sekitarnya serta 3 pondok Muhammadiyah di Paciran.

Selain mempelajari konsep pesantren sehat, peserta juga akan melakukan praktik kerja lapangan untuk melakukan assessment dan merumuskan program dan tindak lanjut. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ini akan dipantau oleh pimpinan pondok, puskesmas dan dinas kesehatan setempat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!