PASURUAN, MENARA62.COM — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin dalam kata sambutannya pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) BMT UGT Sidogiri Indonesia di Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (18/2/2018), meminta dengan tegas kepada pesantren untuk terlibat dalam solusi kesenjangan sosial yang terjadi saat ini. Dengan adanya keterlibatan pesantren, dia menyakini permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini bisa dengan mudah terselesaikan. KH Ma’ruf Amin menegaskan selama ini, pesantren sebagai pusat pergerakkan dalam perubahan, dan sejarah mencatat hal itu. “Maka, oleh sebab itu di tengah kesenjangan yang terjadi saat ini, perlu kepeloporan pesantren secara masif,” kata KH Ma’ruf Amin.
Untuk mendukung perubahan yang terjadi saat ini, KH Ma’ruf Amin menyampaikan, perlunya pesantren mencetak para ulama yang berkualitas dan siap untuk melakukan perubahan. Dalam rangka menuju visi tersebut, MUI dalam Kongres Ekonomi Umat 2017 telah mencetuskan sebuah visi arus baru ekonomi umat. Umat harus kreatif dan memberikan solutif dalam pemberdayaan ekonomi. “Dengan demikian arus baru ekonomi umat bertujuan untuk ekonomi Indonesia,” terangnya.
Pemberdayaan ekonomi umat, kata KH Ma’ruf Amin kini sedang digalakkan, karena hal ini sebagai jawaban dalam mengurangi kesenjangan sosial. Beberapa waktu yang lalu di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur telah dilakukan panen raya petani kacang tanah yang merupakan binaan dari MUI dan hasil panenya langsung dibeli oleh PT Garuda Food dengan harga yang pantas. Begitu juga yang akan datang, akan terjadi panen jagung milik petani binaan MUI dan hasilnya sudah ada yang menampung dengan harga yang pantas. Konsep kemiteraan dan pemberdayaan yang seperti inilah yang harus dikembangkan di berbagai daerah dan para ulama harus terlibat untuk mengawalnya.
Gebrakkan baru lagi, lanjut Ma’ruf Amin yang akan dilakukan oleh Lembaga Ekonomi Umat dan Otortas Jasa Keuangan (OJK), dan LEU akan mendirikan LEU MART sebuah bisnis ritail berbasis keumatan yang mengedukasi umat untuk menjadi pedagang atau saudagar modern. Dengan adanya LEU MART kedepan jaringan ekonomi umat akan tertata dengan baik. Sementara OJK telah mensosialisasikan Bank Wakaf Mikro LKMS berbasis pesantren. Dua aspek inilah menurutnya diyakini pada tahun ini akan memberikan kontriibusi yang sangat besar bagi solusi kesenjangan yang terjadi di tanah air ini.
Untuk mendukung semua itu, Ma’ruf Amin mengimbau agar pesantren bisa terlibat banyak dan melahirkan ulama-ulama berkualitas yang bisa mengembangkan ekonomi umat. Berangkat dari BMT UGT Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, dia berharap bisa menular ke pesantren-pesantren lainnya.
Ma’ruf Amin menyakini dukungan pemerintah terhadap ekonomi umat sudah berjalan dengan baik seperti duel economic system, syariah dan konvensional, bahkan Presiden Jokowi telah mendeklarasikan diri sebagai Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Peluang dan potensi seperti ini harus dimanfaatkann oleh umat dan jangan disia – siakan. “Oleh karena itu, kemitraan dengan berbagai pihak harus aktif dilakukan tanpa meninggalkan pemberdayaan,” ucapnya. (Agus Y)