Pesantren Lansia ‘Aisyiyah “Menuju Hidup Bahagia Di Usia Senja”

DENPASAR, MENARA62.COM. Menjadi tua atau menjadi senior dari segi umur akan dialami oleh semua manusia. Pastinya. Namun bagaimana menjalani masa-masa tua itu dengan bahagia, dalam kondisi sehat jasmani rohani dan juga tidak merasa sendirian itu yang penting dan sedang diusahakan oleh PDA Denpasar dengan menggelar Pesantren Lansia pada hari Rabu (03/4) 2024, di Wistara Family.

Di dalam QS. 36 (Yasin) ayat 68, yang artinya : ” Barang siapa dipanjangkan usinya maka ia akan dikembalikan lemah seperti semula”.

Hal ini ditandai dengan rambut yang mulai memutih, gigi yang mulai tanggal, tulang sudah tanda keropos, dan lainnya. Itu adalah sunatullah yang dialami semua orang usia lanjut.

Menjadi bahagia itu adalah hak kita. Bahagia itu kita yang ciptakan. Bertemu dengan komunitas sesama lansia adalah salah satu contoh sarana menuju bahagia. Maka dari itu Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Denpasar, Majelis Kesejahteraan Sosial bersinergi dengan Majelis Tabligh dan Ketarjihan, serta Majelis Kesehatan, menjembatani kegiatan ini dengan nama kegiatan Pesantren Lansia diikuti oleh 31 peserta dari PCA dan PRA se Kota Denpasar.

Ibu Lilis Indrawati, S.E, S.H, M.Si, AWP, Ketua PDA Kota Denpasar mengharapkan kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, dan terbentuk alumni agar para lansia mempunyai komunitas yang positif. Acara diisi dengan 2 materi, yaitu Tahsin oleh Ustadz Drs. Qosim dan Psikologi oleh Ibu Fatmawati Abdulloh, S.Psi.

Bapak Ade dari YBM PLN menyampaikan apresiasi dan supportnya untuk kegiatan ini. Disampaikan pula kegiatan ini bisa diikuti oleh lansia bapak-bapak. Karena tua bukan hanya milik ibu-ibu.

Acara dibuka oleh Ketua PDM Kota Denpasar, Bpk. Tatang Wisnu Wardhana, S.Pt. “Bahagia itu awal atau tujuan hidup?” demikian beliau melempar pertanyaan pembuka pada 50-an undangan yang hadir hari ini.

Bahagia itu adalah suatu proses kita bertumbuh, tentunya kita berharap bahagia untuk selamanya.

Ketua PDM mengapresiasi kegiatan Pesantren Lansia ‘Aisyiyah. Dan beliau berpesan, jadikan
Muhammadiyah & ‘Aisyiyah itu kendaraan kita, dalam menghantarkan kita ke pintu surga. Bagaimana caranya masuk, banyaklah kita beramal sholeh dalam kegiatan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.