28.8 C
Jakarta

Peserta dari 10 Negara Ikuti ISETH UMS 2020 Secara Online. Budaya Akademik Tetap Harus Berjalan Meski Suasana Pandemi

Baca Juga:

 

 

PABELAN, MENARA62.COM-Rangkaian kegiatan International Summit On Science Technology and Humanity (ISETH) tahun 2020 tetap dilaksanakan, hanya saja seluruhnya dilaksanakan secara online mulai Senin-Selasa (15-16/12/2020). Konferensi internasional ini rutin diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) setiap menjelang akhir tahun.

Assoc. Prof. Dr. Waluyo Adi Siswanto selaku ketua panitia mengatakan budaya akademik salah satunya konferensi internasional tetap harus berjalan. “Walaupun kita dalam keadaan pandemi, tapi kegiatan akademik, agenda konferensi harus tetap dilaksanakan,” ujarnya.

Di dalam ISETH sendiri, terbagi dari beberapa kategori lagi, setidaknya ada 5 kategori dari berbagai disiplin ilmu yang dikonferensikan. Pertama ada International Conference On Learning And Advanced Education (ICOLAE), International Conference On Health And Well Being (ICHWB), International Conference On Community Empowerment And Engagement (ICCEE). Ketiga konferensi tersebut dilaksanakan pada Rabu, 16 Desember 2020.

Kemudian, ada juga Mechanical Engineering Science and Technology (MEST). International Conference on Advanced Materials Science (ICOAMS). Keduanya konferensi tersebut sudah dilakukan pada Selasa – Rabu, 8-9 Desember 2020.

“Semuanya dilakukan fully online. Jadi pembicara, reviewers, peserta, tidak perlu datang ke UMS, bisa mengikuti acara dari rumah masing-masing,” sambungnya.

Akan ada 4 pembicara kunci yaitu Prof. Dr. Bill Atweh, Ph.D.dari Philippine Normal University, Philippines. Kemudian Dr. Karthikeyan Kandan dari De Montfort University, United Kingdom dan ketiga Dr. Surindar K. Dhesi dari University of Birmingham, United Kingdom. Sedangkan dari UMS sendiri adalah Agus Ulinuha, Ph.D.

Pesertanya sendiri ada sekitar 161 peserta dari dalam negeri dan luar negeri. “Jika dalam negeri dari Sabang sampai Merauke ada yang ikut mewakili. Jika dari luar negeri ada dari Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Korea, China, Iraq, Australia dan dari United Kingdom (UK),” terang Waluyo.

Waluyo dan seluruh panitia penyelenggara berharap, dengan adanya konferensi tersebut bisa menambah jaringan dan wawasan bagi peserta. Sealin itu tidak hanya jadi sarana presentasi hasil penelitian, namun juga media publikasi jurnal ilmiah. Setelah jurnal yang ditulis para presenter direview dan didiskusikan pada konferensi tersebut, selanjutnya akan dipublikasikan ke pengelola jurnal yang bereputasi, baik nasional maupun internasional seperti Scopus.

Bertemakan “Reinventing Science, Technology and Humanity for the New Future”, konferensi ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para peneliti dan akademisi untuk berbagi karya penelitiannya dengan sesama dan bertemu dengan dosen serta peneliti dari institusi lain serta memperkuat kolaborasi dan jejaring antar sesama peserta melalui konferensi online virtual.

Assoc. Prof. Dr. Waluyo Adi Siswanto

“Keynote speaker, reviewer atau ahli teknis dan peserta berasal dari banyak Negara. Tidak hanya dari banyak kota di Indonesia, tetapi juga dari Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Cina, Vietnam, Irak, Australia, Arab Saudi dan Inggris Raya. Konferensi ini sebagai tempat yang ramah untuk menjalin jaringan dan mengembangkan pengetahuan melalui teknologi online,” katanya.(Risq/*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!