27.8 C
Jakarta

Peserta KKN Diserahterimakan Rektor UM Purwokerto Pada Bupati Kebumen

Baca Juga:

GOMBONG, MENARA62.COM — Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto, secara resmi diserahterimakan oleh Rektor UM Purwokerto Dr Syamsuhadi Irsyad SH MH pada Bupati Kebumen Ir H Muh Yahya Fuad, Rabu (26/7/2017).  Acara tersebut dilakukan di Pendapa Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen.

Peserta KKN mahasiswa UM Purwokerto diserah terimakan oleh Rektor UM Purwokerta Dr Syamsuhadi Irsyad SH MH kepala Bupati Kebumen Ir H Muh Yahya Fuad.

Dalam pelaksanaan KKN ini, mahasiswa UM Purwokerto diingatkan pada amanat almamaternya. Keimanan selalu melekat dengan UM Purwokerto. Dalam melaksanakan tugas suci Tri Dharma Perguruan Tinggi, UM Purwokerto tak mau jauh dari komitmennya dalam pengembangan sumber daya pedesaan berkelanjutan.

Pelepasan serahterima diawali dengan berbagai hiburan dari grup band SMA Muhammadiyah Gombong dengan lagu-lagu yang apik.

Acara dihadiri Kabag Kesra, Muspika, Ketua PCM dan PRM, Kepala Desa, serta Ketua LPPM Dr Suwarno MSi.

Dalam sambutannya Rektor UM Purwokerta, Syamsuhadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Kebumen yang telah membuka peluang kerjasama dengan UM Purwokerto.

“Pada periode KKN semester gasal tahun 2017. UM Purwokerto memberanagkatkan KKN dalam tiga kelompok, yaitu KKN Internasional, KKN Muhamamdiyah di Sumatera Selatan dan KKN reguler di lima kabupaten,” ungkap Rrektor.

Menurutnya, slogan Kabupaten Kebumen Beriman diharapkan mampu mewarnai mahasiswa UMP dalam melaksanakan KKN.

“Ketika melaksanakan kegiatan dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan Syamsuhadi, dengan banyaknya peserta KKN dari berbagai Perguruan Tinggi di Kebumen, diharapkan mahasiswa UM Purwokerto mampu menggali potensi yang unggul modern dan Islami.

Sementara itu, Yahya Fuad mengatakan, mahasiswa KKN kali ini ditempatkan di desa katagori miskin, kecuali Gombong. Ia berharap, mahasiswa bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa merokok akan mengurangi pendapatan warga. Menurutnya pendapatan yang kecil akan dikurangi untuk biaya rokok yang besar.

“Mahasiswa juga harus bisa memberikan contoh bagaimana menanam dan merawat tanaman yang dapat mmeberikan kontribusi penghasilan,” ujarnya.

Yahya Fuad menambahkan, sakit yang dialami masyarakat salah satunya akibat tangan yang kotor saat makan, oleh karena itu mahasiswa harus bisa mmeberikan penerangan bagaimana budaya hidup bersih pada masyarakat.

“Akhirnya selamat ber KKN, semoga program-program yang dikoordinasikan dengan kecamatan dan desa dapat berhasil dengan baik,” pesan Yahya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!