KLATEN, MENARA62.COM – 3 dari 6 Peserta Program Indo-Austay melalui Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) yang dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkunjung ke SMP Muhammadiyah 7 Bayat, Kabupaten Klaten, pada Jum’at (12/1).
Kedatangan 3 tamu asing yang diantar langsung oleh Direktur BIPA, Dr., Dwi Haryanti, M.Hum., dan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pelayanan Bahasa LBIPU UMS, Dr., Abdillah Nugroho, M.Hum., disambut dengan hangat oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Bayat, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat, serta Kepala Sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bayat, MIM Krakitan, MIM Paseban, MIM Talang, dan guru-guru se-MIM Bayat, saat bertempat di Aula SMP Muhammadiyah 7 Bayat.
Perwakilan dari PCM Bayat, Suparta, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di kecamatan Bayat, Klaten, kepada ketiga peserta Program Indo-Austay.
“Mudah-mudahan ada kemanfaatan dan inspirasi yang dapat kita ambil pertemuan ini maupun dari pertemuan selanjutnya, sehingga ketika dibawa balik ke Australia, ilmu dan budaya yang didapat dari Indonesia ini bisa menjadi inspirasi sekaligus gambaran tentang masyarakat di Indonesia, khususnya kecamatan Bayat, Klaten,” ucap Suparta.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur BIPA, Dr., Dwi Haryanti, M.Hum., menyampaikan bahwa kedatangannya ke SMP Muhammadiyah 7 Bayat adalah dalam rangka melanjutkan program-program yang sudah ada dan sekaligus menitipkan ketiga tamu asing itu kepada Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat.
“Ini adalah kehadiran kami yang keempat kalinya dengan membawa teman-teman dari luar negeri, kebetulan ini dari negara Australia berjumlah tiga orang yang ingin belajar bahasa Indonesia,” ungkap Dwi.
Di dalam belajar Bahasa Indonesia, lanjutnya, akan lebih mudah kalau langsung terjun ke lapangan (by context), jadi tidak hanya formal di kelas.
Setelah sesi sambutan, Direktur BIPA menitipkan ketiga tamu itu kepada Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat untuk belajar Bahasa Indonesia (base on context).
“Pada kesempatan hari ini, saya bersama pak Abdillah menitipkan ketiga tamu ini di Bayat untuk bisa belajar Bahasa Indonesia base on context, sehingga mereka akan lebih mudah meningkatkan kosa kata,” lanjutnya.
Dwi berharap, kerja sama antara UMS dengan SMP Muhammadiyah 7 Bayat dapat terus berlangsung dan berjalan dengan baik.
Pada akhir dari sesi pembukaan, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat, Haryono, S.Pd., memaparkan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan selama 7 hari ke depan.
“Hari ini kegiatannya dimulai dari jam setengah dua siang ada kegiatan mengunjungi Paguyuban Gamelan Sekar Melati, Paseban, setelah itu berkunjung ke makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran,” papar Haryono, yang juga sebagai Koordinator Kerjasama UMS dengan Sekolah Muhammadiyah di Bayat.
Kemudian, lanjut dia, hari Sabtu berkunjung ke MIM Talang untuk melihat proses pembuatan Batik, hari Minggu mengunjungi pernikahan adat Jawa, hari selanjutnya ada proses pembuatan keramik, kemudian mengenalkan makanan tradisional yang bernama tiwul. (*)