Jangan lihat harganya. Lihat ada apa di belakang labelnya. Itulah kain ecoprint. Proyek sociopreneur kerja bareng Wardah Cosmetics dengan Lazismu di Banjar Negara, Jawa Tengah.
Hari ini, sudah dua kelompok perajin ecoprint yang menyelesaikan pelatihan. Semua lulus dengan nilai baik. Senin – Selasa akan ada pelatihan kelompok sisanya.
Total peserta 80 perajin. Dari 4 desa sekitar Merden. Setiap desa bergabung dalam satu grup. Totalnya ada 4 grup.
Nanti untuk setiap grup akan ditentukan pimpinannya, yang muda dan pinter teknologi informasi.
Kalau gak ada dari warga desa, akan didatangkan mahasiswa-mahasiswa jurusan wirausaha. Universitas Muhammadiyah Purwokerto sudah siap mengirimkan empat mahasiswa terbaiknya.
Selesai pelatihan, semua kelompok perajin akan langsung mengerjakan order produksi. Membuat souvenir pashmina dan hijab berdesain khas untuk Lazismu.
Lazismu memang akan punya dua acara besar menjelang akhir tahun ini. Pertama Amil Camp di Bandung pada bulan Oktober dan Rakernas di Lombok pada bulan Desember.
Lewat dua acara inilah, kain ecoprint akan diperkenalkan Lazismu kepada masyarakat luas.
Mudah-mudahan program sociopreneur dengan modal Rp 237 juta ini bisa sukses. Suksesnya bisnis kain ecoprint adalah suksesnya kaum perempuan. Seluruh usaha dari produksi hingga pemasaran akan ditangani 100 persen perempuan.
Sesuai pesan pemberi dana: Wardah.