SOLO, MENARA62.COM — SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengadakan pesta demokrasi dalam rangka pemilihan ketua IPM masa bakti 2018/2019. Pada periode ini terdapat dua bakal calon (balon) ketua IPM, yaitu Nizar Purnayudana dan Muhammad Zuhdiya Sukma. Saat ini, keduanya sama-sama duduk di bangku kelas XI IPA. Ini merupakan tahun ketiga pemlihan ketua IPM diadakan.
Sebelum pemilihan ketua IPM dimulai, para kandidat terlebih dahulu menyampaikan visi dan misi menjadi ketua IPM di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat.
Secara umum, para kandidat menginginkan adanya sebuah perubahan di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, utamanya perubahan menjadi lebih berkarakter sehingga dapat bersinergi dengan masyarakat luas. Seluruh siswa, guru dan staff pun diajak untuk berdialog bersama para kandidat.
Selepas penyampaian visi dan misi, berlangsunglah pemilu yang dilaksanakan dengan jujur, adil, dan cerdas oleh warga sekolah. Seluruh siswa, guru dan staff satu per satu masuk ke bilik suara untuk melingkari nomor yang dipilih, kandidat nomor 1 untuk yang memilih Nizar dan nomor 2 untuk Zuhdi. Selanjutnya, kertas tersebut dimasukkan ke dalam kotak suara.
Dalam rangkaian acara tersebut juga diselenggarakan penggalangan dana serta doa bersama untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu. Kepala SMA Muhammadiyah Program Khusus, Hendro Susilo, menyatakan bahwa pemilu diadakan tentunya sebagai pembelajaran siswa untuk berdemokrasi serta memupuk budaya intelektual dan kepekaan siswa terhadap lingkungan di sekitarnya.
Setelah rangkaian acara pemilu dan penggalangan dana selesai, dilanjutkan dengan adanya musyawarah serta penghitungan suara antara guru pendamping dan pengurus IPM. Berdasarkan hasil pemungutan suara serta musyawarah bersama, terpilihlah Muhammad Zuhdiya Sukma sebagai ketua IPM SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, masa bakti 2018/2019.