JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi berharap pemerintah segera menyusun cetak biru pendidikan nasional. Cetak biru pendidikan tersebut penting sebagai panduan untuk membangun sistem pendidikan di Indonesia.
“Cetak biru yang disusun harus memperhatikan upaya-upaya pendidikan yang mempersiapkan peserta didik sebagai warga global,” kata Unifah saat memberikan sambutan pada workshop berseri melalui webinar bertajuk “Self Driving for Teacher: Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah”, Sabtu (2/5/2020).
Menurutnya, dalam cetak biru pendidikan perlu ditanamkan pula pemahaman tentang kultur keindonesiaan dan keberagaman. Dengan demikian, peserta didik tumbuh menjadi warganegara yang baik dan produktif.
Baca juga:
- Peringati Hardiknas, Mendikbud Ajak Insan Pendidikan Belajar dari Covid-19
- Kemendikbud Tiadakan Upacara Hardiknas
Dalam kesempatan tersebut Unifah juga menyoroti penerapan pendidikan jarak jauh (PJJ) berbasis daring yang kini dilakukan oleh semua satuan pendidikan sejak pandemi Covid-19. Sistem belajar PJJ tersebut masih membutuhkan banyak pembenahan terutama terkait jaringan listrik, dan akses internet agar dapat menjangkau lebih banyak peserta didik hingga ke pelosok negeri.
Menurut Unifah, situasi pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi dunia pendidikan Indonesia. Bahwa peran guru tetap tidak tergantikan dengan teknologi. Namun guru yang tidak mau akrab dengan teknologi, akan mudah tergantikan.
“Pandemi ini juga menyadarkan kita agar terus adaptif terhadap perubahan, dan mau belajar dalam situasi apa pun sehingga pendidikan dapat terus berjalan dengan baik,” ujarnya.
Untuk itu, Unifah memandang pentingnya memfasilitasi para guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan agar kegiatan pendidikan bisa terus berjalan baik. Mengingat ke depan, dunia pendidikan akan memasuki keadaan new normal, di mana kebiasaan lama dalam menyelenggarakan pendidikan tidak bisa lagi menjadi patokan. Pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan bagi para pendidik harus diubah dari penekanan pada konten ke proses.
Baca juga:
- Pendidikan Jarak Jauh, Solusi Tepat Naikkan APK Pendidikan Tinggi
- Kuliah Umum di UM, Ketum PGRI: Peran Guru Tak Bisa Diganti Teknologi
“Pemerintah mesti fokus membenahi sarana dan prasarana pendukung kegiatan pendidikan jarak jauh agar masyarakat di berbagai wilayah Indonesia bisa mengakses layanan pembelajaran via daring,” tukasnya.
Sebagai upaya mengenalkan cara baru dalam pelatihan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas guru, PGRI lanjut Unifah bekerja sama dengan Mahir Academy dan Rumah Perubahan mengadakan webinar dan workshop online berseri dari 2 hingga 20 Mei 2020. Acara ini menghadirkan para pembicara terdiri dari ahli dan praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak 13.000 orang dari 34 provinsi di Indonesia.
“Webinar dan lokakarya mengenai penciptaan pola belajar yang efektif dari rumah tersebut merupakan bagian dari upaya mengenalkan cara baru dalam pelatihan Pendidikan,” tutup Unifah.