JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian meresmikan Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 di Jakarta, Kamis (2/12). PIDI 4.0 merupakan fasilitas yang dibangun sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0 di Indonesia dan Jendela Indonesia 4.0 untuk dunia.
“Pembangunan PIDI 4.0 sejalan dengan salah satu fokus utama dalam Presidensi G20 sesuai yang disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu transformasi digital. PIDI 4.0 diharapkan menjadi showcase kemajuan teknologi digital di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada peresmian PIDI 4.0 di Kebayoran Lama, Jakarta.
Menko Perekonomian melanjutkan, PIDI 4.0 merupakan solusi satu atap percepatan transformasi menuju Industri 4.0 dan salah satu pengungkit digitalisasi di Indonesia. Melalui PIDI 4.0, inovasi dan industrialisasi bisa diintegrasikan.
“Hal ini untuk mendukung industri yang saat ini sudah kembali berkembang dan optimisme di sektor ini terus terjaga. PMI juga pernah mencapai 57,2 dalam situasi yang sangat sulit, dan saat ini masih ekspansif. Ini menunjukkan para pelaku industri optimis. Selain itu, dalam 18 bulan terakhir, neraca perdagangan selalu positif,” papar Airlangga.
PIDI 4.0 juga akan dikunjungi oleh SHERPA (perwakilan pimpinan negara-negara anggota) G20 dalam agenda Meeting Sherpa G20 pertama pada tanggal 8 Desember 2021. Hal ini menjadi kesempatan bagi Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang memimpin G20. “Indonesia akan menavigasi perkembangan dan mengarahkan perekonomian ke depan, sehingga kita harus menyiapkan ini bersama-sama, termasuk para mitra PIDI 4.0 untuk dapat segera mengisi fasilitas ini,” ujar Menko Perekonomian.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pembangunan PIDI 4.0 merupakan inisiasi Menko Perekonomian RI Bapak Airlangga Hartarto. “PIDI 4.0 merupakan salah satu legacy Bapak Airlangga di Kementerian Perindustrian RI. Alhamdulillah, meski sempat tertunda akibat pandemi, kita akhirnya dapat melakukan launching fasilitas ini,” ujar Menperin.
Dalam laporannya, Menperin menyampaikan, PIDI 4.0 memiliki dan menjalankan lima pilar untuk mewujudkan visi menjadi solusi satu atap penerapan Industri 4.0. Pertama, sebagai showcase center untuk menunjukan bagaimana teknologi dapat menciptakan efisiensi dan peningkatan produktivitas pada lini produksi. “Showcase ini secara khusus diarahkan untuk industri makanan dan minuman serta otomotif dari industri tier 1 di Indonesia,” papar Menperin.
Pilar Kedua adalah Capability Building yang merupakan sarana peningkatan kompetensi bagi top level management, manager, engineer, dan pekerja dari industri.
Pilar Ketiga adalah Ekosistem yang membangun dan menyediakan akses ke jaringan eksklusif ekosistem Industri 4.0. Selain itu, sebagai rintisan kerjasama untuk ekosistem industri 4.0 dengan melibatkan institusi dari dalam dan luar negeri, mulai dari industri user, technology provider, service provider, akselerator, institusi pendidikan, dan lembaga litbang.
Pilar keempat, adalah Delivery Center untuk pendampingan bagi perusahaan dalam proses transformasi, dari tahap discovery hingga tahap pengembangan (scale up) melalui layanan field and forum serta portal Do It Yourself (DIY) untuk selfhelp bagi perusahaan industri.
Sedangkan pilar kelima adalah Engineering dan AI Center yang menyelenggarakan dua kegiatan utama terkait, yaitu research brokerage dan testbed.
“Kami juga mengembangkan satelit-satelit PIDI 4.0 yang berlokasi di sekolah-sekolah politeknik, SMK, dan kawasan-kawasan industri. Fasilitas ini berfungsi sebagai media akselerasi penyiapan sumber daya manusia yang mampu menjadi agen transformasi industri 4.0,” jelas Menperin.
Saat ini, 20 perusahaan telah bergabung sebagai mitra dalam ekosistem PIDI 4.0. Perusahan-perusahaan tersebut adalah PT Asia Pacific Rayon, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Arcstone Pte. Ltd., PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Indonesia, PT SKF Industrial Indonesia, PT Tata Sarana Mandiri, PT Indolakto, PT Schneider Indonesia, PT Omron Electronics, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Festo Company.
Selanjutnya, PT Andal Wahana Sinergi, PT Aldik Sejahtera Bersama, UMG Idealab, PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri, PT Widya Inovasi Indonesia, PT Lanius Inovasi Indonesia, PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa, PT Bogortech Pratama Internusa, PT Tekno Logika Utama.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin menandatangani MoU dengan para mitra mengenai kerjasama di bidang industri digitalisasi dan starup4industry. Kemenperin mengharapkan agar dukungan dari para mitra PIDI 4.0 dapat membantu percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenperin juga menyerahkan penghargaan kepada lima startup kategori paling berdampak dalam kompetisi Startup4industry 2021. Mereka adalah Bizlook, Powertech NANO, Pandawatech, Lemurian Inovasi Teknologi, dan Desain Kita.
“Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyediakan teknologi yang mampu meningkatkan kapasitas IKM sekaligus membuktikan bahwa transformasi teknologi mampu menjadi katalisastor pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pungkas Menperin.