“Katakanlah, “Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”” (Q.S. Al-‘Ankabut: 20)
Waaah.. mukanya pucat, pasti kurang piknik… he..he.. Demikian sebuah meme yang saya baca di salah satu postingan seorang kawan di beranda facebooknya, lengkap dengan foto wajah seseorang yang tampak pucat pasi, layaknya orang sakit.
Postingan yang mengandung joke segar ini bisa jadi ada benarnya. Ya, seseorang yang setiap hari hidupnya penuh beban, baik pekerjaan ataupun masalah, maka auranya akan tampak redup, tak bercahaya. Imbasnya, semangat hidup menurun, tak ada gairah menatap masa depan, lesu darah, letih, lemas, loyo… he…he..
Jika seseorang tengah berada dalam kondisi seperti ini, ada baiknya ia melakukan aktivitas yang mampu menghidupkan kembali semangatnya, memantik gairahnya, serta merelaksasi pikiran dan perasaannya. Aktivitas yang penulis maksud adalah refreshing atau lebih populer disebut dengan istilah ‘piknik’.
Ya, piknik adalah salah satu aktivitas ke luar rumah berupa melakukan perjalanan, melancong atau travelling yang dapat menambah wawasan, memperkaya pengalaman dan memperluas cakrawala. Dengan melihat dunia luar, menapaki jalan-jalan yang sama sekali baru bagi kita, menelusuri tempat-tempat baru di luar tempat tinggal kita, maka akan kita dapatkan beragam pengalaman hidup yang akan membuka mata kita, meluaskan pandangan kita tentang makna hidup ini.
Kita akan merasakan betapa hidup ini indah dan penuh warna, ketika kita menjumpai hal-hal baru yang belum pernah kita alami sama sekali. Kita akan terpesona dengan keindahan alam, keragaman budaya, bahasa, bahkan adat istiadat yang sangat kaya yang dimiliki oleh penduduk bumi ini. Kesemua itu dapat kita nikmati ketika kita mau melangkahkan kaki, beranjak dari tempat tinggal kita menuju pelbagai penjuru dunia ini.
Ada sebuah nasehat bijak dari seorang ulama besar, yakni Imam Asy-Syafi’i. Suatu ketika beliau pernah berpesan:
“Bepergianlah, kamu pasti akan mendapatkan pengganti apa yang kamu tinggalkan. Berusaha keraslah, karena kenikmatan hidup ada pada kelelahan usaha keras. Aku melihat, air yang berhenti itu merusak dirinya, kalau ia mengalir pasti akan baik, kalau ia berhenti akan buruk. Dan, kalaulah singa tidak meninggalkan tempatnya ia tidak akan mendapat buruan. Demikian juga panah, kalau tidak bergerak meninggalkan busur, dia tidak akan mengenai sasaran.”
Betapa inspiratif dan penuh motivasi pesan yang beliau sampaikan. Inilah cerminan perjalanan hidup seseorang yang sangat kaya pengalaman, luas cakrawalanya, dewasa cara berpikirnya, peduli dengan masa depan umat. Beliau meyakini, bahwa dengan melakukan perjalanan, rihlah, seseorang akan tumbuh menjadi dewasa dalam bersikap dan bertindak.
Beliau mengibaratkan seseorang yang berdiam diri dan tidak beranjak dari tempat tinggalnya, bagaikan air yang menggenang, tidak mengalir, yang hanya akan menjadi sumber penyakit. Sementara orang yang mau meninggalkan kampung halamannya untuk merantau, mencari ilmu pengetahuan, menggali pengalaman, menambah wawasan akan dapat memberi manfaat, baik pada dirinya maupun kepada orang lain sekembalinya dari perantauan.
Di dalam al-Qur’an banyak ayat yang menganjurkan bahkan memerintahkan kita untuk bepergian, melakukan perjalanan, untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar luas di muka bumi ini. Ayat ke-20 dari Surat Al-‘Ankabut di atas adalah salah satunya. Dalam ayat tersebut kita diperintah Allah SWT. untuk melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya melalui perjalanan di muka bumi ini.
Ketika kita melihat hamparan langit yang begitu luas tanpa satu pun tiang penyangga, maka kita akan terpesona, takjub seraya mengucap subhanallah. Betapa luar biasanya Dzat yang menciptakan langit tersebut. Ketika kita menyaksikan lautan luas yang seolah tak bertepi, disitu kita bisa bertafakkur, membayangkan betapa Mahakuasanya Allah SWT. Ketika kita menyaksikan gunung-gunung yang berdiri kokoh sebagai ‘pasak’ bumi, kita akan takjub seraya melantunkan pujian kepada Allah.
Semua nikmat itu hanya dapat kita saksikan melalui perjalanan, dengan meninggalkan rumah kita, tempat tinggal kita, kampung halaman kita. So, agar muka anda tidak pucat, pikniklah! He..he…
Ruang Inspirasi, Kamis (23/7/2020).