28.9 C
Jakarta

Pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Bali Kunjungi Markas Perjuangan Bawah Tanah

Baca Juga:

BADUNG, MENARA62.COM — Markas Perjuangan Bawah Tanah ini, harus terus disosialisasikan kepada generasi muda. Di sana, pernah terjadi peristiwa puncak pertemuan rahasia bawah tanah para pejuang kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Ini merupakan peristiwa ke-7 dari 49 peristiwa penting, dalam perang kemerdekaan di Bali.

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, Ir H Husnul Fahmi, saat mengunjungi Monumen Perjuangan Bangsa. Monumen ini, sekaligus merupakan Markas Perjuangan Rahasia Bawah Tanah (MPB) Perang Kemerdekaan RI di Bali, Ahad (26/3/2023).

Husnul Fahmi menyampaikan terima kasih, atas kehormatan yang telah diberikan padanya, sehingga dapat berkunjung di Monumen ini. Kunjungan ini, menurutnya menjadi salah satu cara untuk mempererat silaturahim. “Semoga nanti dapat mengajak anak didik kami, melakukan wisata sejarah di kawasan ini,” ujarnya.

Dalam kunjungan ini, Husnul Fahmi antara lain didampingi Ketua Umum MPB dr Bagus Ngurah Putu Arhana SpA(K), Ketua Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai SH MBA MM, dan dipandu oleh Kabag Humas MPB, Mumtazah Mardliyah SKed.

Mumtazah yang saat ini menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menjelaskan, di Bangsal inilah tempat perundingan “bawah tanah” para pejuang yang dipimpin oleh Made Widja Kusuma (alias Pak Joko). Pak Joko adalah Ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI) Bali. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Pimpinan Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) Sunda Kecil, dibawah pimpinan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.

Pak Joko, Bagus Made Wena, dan Subroto Aryo Mataram, merupakan trio-pejuang yang mengelola pertemuan-pertemuan di Bangsal. Subroto adalah putra Ki Hajar Dewantara, yang menjadi perwira penghubung TKR di Bali. ​Bagus Made Wena, selaku pemilik kawasan tersebut memfasilitasi para pejuang yang selalu berkumpul di Bangsal.

Sampai saat ini, Bangsal selalu diramaikan dengan kegiatan bernuansa kebangsaan. Di tempat ini pula, bermarkas beragam organisasi yang terhimpun dalam Gugus Kebangsaan Provinsi Bali.

Menwa Ugraçena

Mumtazah yang juga Kasmen Korps Menwa Ugraçena menyampaikan, di kawasan ini telah berdiri Monumen Menwa Ugraçena yang diresmikan oleh Rektor Universitas Udayana (2013-2017), Prof Dr dr I Ketut Suastika SpPD-KEMD. Monumen tersebut, sebagai tonggak sejarah pengabdian setengah abad pengabdian Menwa Ugraçena kepada nusa dan bangsa.

Di kawasan ini pula telah diresmikan simbol-simbol tempat ibadah oleh Ketua
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Bambang Soesatyo. Sedangkan Miniatur MPB, diresmikan oleh Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI), I Hendrasmo.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bali yang diwakili oleh Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini Dasar Dan Menengah ‘Aisyiyah Wilayah, Dra Hj Djuanah MPd, dalam kunjungannya tersebut, juga mengapresiasi Korps Menwa Ugracena dan Monumen Perjuangan Bangsal. Apresiasi diberikan atas konsistensi mereka dalam kegiatan pendidikan dan sosial yang bernuansa kebangsaan.

“Semoga generasi muda selalu semangat dan kegiatan semacam ini terus berkelanjutan, tidak cukup berhenti sampai di sini,” ujarnya.

Acara kunjungan juga diikuti oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD;  Ketua Pondok Pesantren Muhammadiyah Bali, H Wayan Sahdan MPd I; Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Denpasar, Tatang Wisnu Wardana; Ketua PDM Kabupaten Badung, H Aminullah; Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Denpasar, Lilis Indrawati; Ketua PDA Kabupaten Badung, Zachrolina, Pimpinan Wilayah Tapak Suci Bali, M Zainul Arifin.

Pada kunjungan itu, ada penyerahan Buku Bangsal Dalam Kenangan Revolusi dan Perang Kemerdekaan di Bali kepada tokoh yang hadir. Rangkaian kunjungan tersebut, ditutup dengan buka puasa bersama. Acara juga dimeriahkan oleh tim Qasidah Az-Zahra Majelis Taklim Baitul Izzah, Dalung. (MM)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!