YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Kelompok 131 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pengabdian masyarakat dalam hal pemberdayaan melalui pemasaran digital pada Usaha Pisau Batik Logam “Mr. Diman”, Sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Dusun Kalirandu, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2020.
Alasan mengapa kelompok KKN 131 Reguler UMY memilih mitra UMKM Pisau Batik Logam “Mr. Diman“ karena Pisau Batik Logam ini memiliki keunikan tersendiri dan menjadi nominasi cinderamata terpopuler di Kab. Bantul dalam Anugerah Pesona Indonesia Award 2019, selain itu kelompok KKN 131 memiliki alasan khusus memilih UMKM ini, yaitu pada masa Pandemi Covid-19 saat ini berdampak negatif bagi UMKM Pisau Batik Logam yang menyebabkan menurunnya jumlah produksi Pisau batik Logam yang cukup signifikan. Hal ini menjadi menjadi kekhawatiran tersendiri, apalagi Pisau Batik Logam “Mr. Diman“ ini merupakan salah satu karya yang perlu dipertahankan dan dilestarikan, karena membawa warisan budaya Indonesia dalam karyanya yaitu Batik.
“Bentuk upaya yang dilakukan Kelompok KKN 131 UMY, yaitu melakukan pemberdayaan dengan beberapa program utama, seperti pelatihan penggunaan media sosial, pemanfaatan platform toko online, pelatihan pengambilan foto produk yang menarik dan juga pembuatan situs website. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu pelaku UMKM Pisau Batik Logam “ Mr.Diman “ dalam memasarkan produknya melalui media digital. Program ini dipilih karena UMKM Pisau Batik Logam ini tidak begitu aktif untuk memasarkan produknya menggunakan media digital tersebut, mengingat pemanfaatan media digital ini sangat penting untuk pemasaran, terutama di masa Pandemi ini,” ungkap Panji Ridho Risandy, Ketua KKN 131 Reguler UMY, Senin (24/8/2020).
Dalam mematuhi prosedur kesehatan yang ada, Kelompok KKN 131 ini membatasi untuk berinteraksi terlalu sering dengan pihak UMKM, sehingga perwakilan kelompok dalam seminggu, melakukan sekitar 2 kali pertemuan secara langsung di lokasi UMKM, dan untuk selebihnya kelompok KKN 131 dan mitra UMKM memanfaatkan aplikasi online untuk berdiskusi maupun untuk memberikan materi secara online terkait program yang akan ditujukan kepada mitra UMKM
Menurut Panji, “Dalam menghadapi situasi pandemi ini, selain program-program utama juga ada program-program tambahan dari KKN 131, seperti misalnya, distribusi alat pelindung diri ( masker dan hand-sanitizer ), juga poster sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 kepada UMKM dan lingkungan dimana UMKM berada, sehingga harapannya akan menciptakan lingkungan di sekitar UMKM yang lebih sehat dan nantinya akan mempengaruhi penilaian dari masyarakat luar ataupun orang yang akan membeli ataupun berkunjung ke lokasi UMKM tersebut.”
UMKM Pisau Batik Logam “Mr. Diman” ini merupakan usaha turun-temurun, yang sudah berjalan hingga saat ini dengan jumlah tenaga kerja sekitar 3 hingga 6 orang tergantung dari banyaknya pesanan dan juga tenaga kerjanya merupakan tenaga professional yang sudah berpengalaman dalam urusan batik-membatik terutama di media seperti logam. Ikut ke dalam beberapa pameran dan juga mendapat beberapa penghargaan, juga sudah dirasakan oleh UMKM Pisau batik Logam “Mr. Diman” ini.
Menurut Panji, target dari program kelompok KKN ini, harapannya UMKM bisa menggunakan dan memanfaatkan media digital sebagai sarana pemasaran, sehingga produk dari UMKM Pisau Batik Logam “Mr. Diman” ini bisa lebih dikenal oleh khalayak luas dan yang paling penting bisa menambah sektor produksi dari UMKM itu sendiri. Kegiatan KKN ini didampingi oleh Nursetiawan, S.T. M.T. Ph.D.., sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL). Delapan mahasiswa terlibat dalam kegiatan KKN, dan berasal dari berbagai fakultas dan program studi yang ada di UMY. (Hafuzh RT)