33.2 C
Jakarta

PKKB 2025 Tuntas, Geografi UMS Perkuat Dampak

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menuntaskan seluruh rangkaian kegiatan Program Kompetisi Kampus Berdampak (PKKB) Tahun 2025. Pelaksanaan program tersebut telah dilaporkan secara resmi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia pada Desember 2025.

 

Capaian ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2023 yang sebelumnya menjadi fondasi penguatan tata kelola, pembelajaran, serta kolaborasi eksternal di lingkungan Program Studi Pendidikan Geografi UMS. Melalui dukungan hibah PKKB 2025, program studi berhasil mengakselerasi transformasi pendidikan tinggi yang berorientasi pada dampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat.

 

Pada pelaksanaannya, Program Studi Pendidikan Geografi UMS mengusung tema besar “Transformasi Program Studi Pendidikan Geografi Berbasis Spatial Ability dan Mitigasi Bencana Berstandar Internasional.” Tema tersebut diwujudkan melalui berbagai kegiatan strategis yang dirancang secara terencana dan terukur sepanjang tahun 2025.

Ketua Program Studi Pendidikan Geografi UMS, Dr. Puspita Indra Wardhani, M.Sc., menyampaikan bahwa hibah PKKB memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pembelajaran serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di program studi.

 

“Melalui pelaksanaan PKKB 2025, kami tidak hanya berfokus pada pemenuhan indikator program, tetapi memastikan setiap kegiatan memberikan dampak nyata bagi mahasiswa, dosen, dan mitra. Seluruh program telah terlaksana dengan baik dan kami laporkan secara akuntabel pada bulan Desember ini,” ujarnya, Selasa (23/12).

 

Sejumlah program utama yang telah direalisasikan meliputi penguatan implementasi kampus berdampak melalui kegiatan magang mahasiswa bersama mitra strategis, peningkatan kompetensi dosen dan laboran melalui pelatihan serta sertifikasi profesi, serta penguatan kualitas pembelajaran melalui penerapan case-based method dan team-based project pada mata kuliah inti. Seluruh kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja serta tantangan kebencanaan di Indonesia.

 

Selain itu, pelaksanaan PKKB 2025 juga mendorong penguatan jejaring kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, hingga internasional, khususnya dalam pengembangan kemampuan spasial dan mitigasi bencana.

 

Puspita menegaskan bahwa penguatan spatial ability dan mitigasi bencana akan menjadi ciri khas pengembangan Program Studi Pendidikan Geografi UMS ke depan.

 

“Pengembangan spatial ability dan mitigasi bencana berstandar internasional menjadi fokus utama kami. Hal ini selaras dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan kebencanaan di Indonesia, sekaligus memperkuat daya saing lulusan,” tambahnya.

 

Capaian ini, lanjutnya, diharapkan menjadi pijakan kuat dalam pengembangan program studi menuju standar internasional serta peningkatan kontribusi nyata bagi pembangunan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!